Pemko Payakumbuh sangat peduli dengan pembangunan dibidang penyetaraan gender dan perlindungan anak. Hal ini terbukti dengan diterimanya penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat Pratama dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Linda Amalia Sari Gumelar kepada Walikota Riza Falepi, Desember 2013 yang lalu.
Untuk itu, sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, tanpa mendiskriminasikan gender dan anak, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Payakumbuh, menggelar Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan peran serta dan Kesetaraan gender berupa Pelatihan Tata Boga selama 5 hari, 12 – 16 Mei mendatang. Bertempat di Aula SMK Negeri 3 Kota Payakumbuh, Ny. Henny Riza Falepi sebagai Ketua TP PKK bersama Ny. Merry Beni Warlis, Ketua Dharma Wanita Payakumbuh membuka acara ini dihadapan 40 orang peserta.
“Sekarang, ibu-ibu dan wanita lainnya, juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki. Pemko Payakumbuh sangat mendukung program penyetaraan gender dan perlindungan anak ini. Bukan saatnya lagi, para wanita hanya duduk diam di rumah. Wanita dan ibu-ibu rumah tangga, juga membutuhkan pendidikan dan keterampilan lainnya. Sehingga, mereka bisa mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang berkualitas” kata Ny. Henny Riza Falepi dalam sambutannya.
Ditambahkan, menurut ketua TP PKK Payakumbuh ini, pendidikan dan pelatihan bagi para wanita, sangat diperlukan. Keterampilan ini bisa dikembangkan menjadi wirausaha mandiri. Selain menndapatkan penghasilan tambahan bagi keluarga, usaha tata boga tersebut bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. “Maka terciptalah hubungan yang saling menguntungkan yang akan berujung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat” ujar Ny. Henny lagi.
Selain itu, menurut Ny. Meri Beni Warlis, selaku ketua DW Payakumbuh, selain memiliki keterampilan, para ibu-ibu dan wanita Payakumbuh, juga harus memiliki pengetahuan tentang pentingnya kesehatan dan keamanan pangan yang dikonsumsi. Para ibu rumah tangga dan perempuan, harus jeli terhadap makanan yang akan dimakan oleh keluarga.
“Pengetahuan tentang pangan sehat ini juga harus dimiliki. Sehingga, peserta dapat mengembangkan keterampilannya tanpa melupakan faktor kesehatan” ujar Ny. Meri.
Menurut Harmayunis, Ka. BPMP-KB, pelatihan ini melibatkan 40 orang peserta yang berasal dari keluarga binaan P2WKSS serta anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di kota Payakumbuh. Untuk instruktur, BPMP KB bekerja sama dengan SMKN 3 Payakumbuh dan Tim Penggerak PKK Payakumbuh. Para peserta akan dilatih untuk mengolah pangan lokal menjadi kue, makanan ringan, dan sambal serta memilih bahan pangan yang sehat dan aman untuk dikonsukmsi.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan dalam bentuk keterampilan dibidang tata boga. Diharapkan, keterampilan ini dapat dikembangkan menjadi usaha sampingan bagi keluarga peserta” tutup Harmayunis.