Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Payakumbuh, untuk kategori pelanggan di bawah 30.000 sambungan rumah (SR), terbaik di Indonesia. Kementerian PU Republik Indonesia, memberikan Parpamsi Award 2013, buat PDAM Kota Payakumbuh, dalam acara Musyawarah PDAM Tingkat Nasional di Palembang, 26-30 November 2013.
Payakumbuh dinyatakan terbaik pertama, mengungguli Kota Salatiga, Jawa Tengah dan Kota Bekasi, Jawa Barat, sebagai juara II dan III. PDAM Kota Payakumbuh dinyatakan sehat dan bersih dalam bidang pelayanan/pembinaan langganan, pemeliharaan dan pembangunan jaringan instalasi dan mutu air bersih yang sehat. Perpamsi Award diserahkan Menteri PU diwakili Menteri PU diwakili Ketua Badan Pendukung Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum, Tamin Zakarya, kepada Dirut PDAM Faisal Mustafa.
Dirut PDAM Payakumbuh Faisal Mustafa, SE, di Balaikota Payakumbuh, Senin (2/12), menginformasikan, per akhir Oktober 2013, jumlah pelanggan Payakumbuh sudah mencatat 20.600 SR atau 97% dari jumlah penduduk yang harus dilayani. Dari 20.600 SR, sebanyak 5.000 SR lebih telah memperoleh pelayanan istimewa, Zamp (Zona Air Minum Prima), yaitu air yang langsung dimnum dari kran, tanpa harus dimasak lebih dahulu.
Didampngi Kabag Pelayanan, Salma BE, Dirut PDAM Faisal Mustafa, lebih rinci menjelaskan, untuk mendapatkan Perpamsi Award tidaklah mudah bagi Payakumbuh. Penilaiannya benar-benar selektif, memperhatikan tiga indicator penting. Yaitu, peningkatan kinerja, peningkatan keuangan dan peningkatan operasional.
Peningkatan kinerja, diukur dari tambahan pelanggan dan tingkat kepuasan pelayanan. Begitu juga dalam pembenahan infrastruktur, guna mengintervensi tekanan air serta laporan keuangan bernilai A (WTP). Capaian 97% pelayanan, sebuah angka tertinggi di Indonesia, karena rata-rata tingkat pelayanan PDAM di berbagai provinsi rata-rata di bawah 70%. Malahan, target MDGs, angka 70% di Indonesia, ditargetkan terwujud pada tahun 2015, kata Faisal.
Dalam hal pemanfaatan bantuan luar negeri (Usaid Australia), berbentuk program MBR atau program sambungan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, PDAM mampu mewujudkannya 100%. Sepanjang 2013 Payakumbuh memberikan 500 SR kepada masyarakat berpenghasilan rendah. Lewat program itu, dari biaya sambungan rumah yang seharusnya lebih dari Rp1 juta, warga hanya dikenakan biaya Rp240.000, dan itupun dicicil selama 6 bulan.
Program MBR itu, tambah Salma, akan berlanjut kembali tahun 2014. Payakumbuh juga dipastikan bakal mendapat 500 SR. Dengan program dimaksud, mudah-mudahan jumlah pelanggan Payakumbuh akan mencapai 100% dari jumlah penduduk. PDAM punya ambisi, tahun depan tak ada lagi warga yang belum memanfaatkan air bersih PDAM, katanya.