25 C
Padang
Senin, Oktober 7, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Pencak Silat Harus Kembali Membumi di Ranah Minang
P

Kategori -
- Advertisement -

Gubernur Sumatra Barat, Prof, Dr. H.Irwan Prayitno, Dt,Rajo Bandaro Basa M,Si didampingi Ketua Umum Pengda Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Dr. Fauzi Bahar Pandeka Rajo Nan Sati M.Si, Ketua LKAAM Sumbar Drs. M. Sayuti Dt. Rajo Panghulu, M.Pd, dan Ketua pelaksana Zulhendri Ismed, Rajo Bungsu, S, Sos secara resmi menabuh Gelanggang Silih Baganti (GSB) serta “Festival Pencak Silat Tradisional dan Pidato Pasambahan”, Kamis (19/ 12), di Gedung Olahraga UNP Padang.

Turut hadir anggota DPRD Sumbar H. Syahrial, B. Sc, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Sumbar H. Priadi Syukur, SH, tokoh Sumatra Barat Makmur Hendrik, Wakil KONI Sumbar dan KONI Padang Serta ketua Pengcab IPSI Kabupaten/ Kota se- Sumatra Barat.

Gubernur mengatakan, silat mengandung nilai budaya di Ranah Minang, nilai yang terus dilestarikan mulai dari akar rumput sampai kasta tertinggi dengan kembalinya IPSI Sumatra Barat yang dilaksanakan IPSI Kota Padang menggelar GSB pantas diapresiasi, apalagi dalam pelaksanaan kali ini, selain menggandeng LKAAM untuk Festival, iven ini juga tampil begitu megah, baik pelaksanaan maupun pemberian hadiah

Selama ini lanjut Gubernur, tidak ada iven olahraga yang memberikan hadiah mobil, baru IPSI yang melakukannya, karena itu tidak saja silat akan semakin membumi di Ranah MInang, tetapi lebih dari itu prestasi silat Sumatra Barat diyakini akan terus membaik.

“Kita yakin GSB merupakan salah satu iven yang mampu mengangkat pamor silat, dan yang pasti silat akan menjadi salah satu cabor andalan Sumatra Barat untuk dibersaing di kancah Nasional maupun Internasional,” kata Irwan Prayitno.

Senada Ketua Umum IPSI Sumbar Fauzi Bahar dan Ketua LKAAM Sumbar M. Sayuti menyatakan, belajar silek itu terbagi dua, silek duduk, belajar di dalam surau (mesjid) dan silek tegak, belajar dihalaman surau (mesjid), artinya pesilat itu tidak hanya pandai di gelanggang tetapi juga harus pandai dalam Agama.

Untuk itu dengan gelaran GSB XI, iven yang merupakan “Alek Anak Nagari” terbesar, didalamnya bukan saja mempertandingkan silat tetapi juga menggabungkannya dengan Festival “Petatah petitih” itu sangat bermanfaat, karena merupakan wadah untuk memperdalam dan mengukur kemampuan ilmu pesilat tersebut.

Ketua Panitia Zulhendri Ismed menerangkan, GSB kali ini merupakan yang ke XI, sebelumnya pelaksanaan GSB sempat terhenti, dan terakhir pelaksanaanya 2002 di Kota Solok, karena itu tahun ini dirancang lebih besar agar GSB kembali dicintai dan terus dihelat setiap tahun.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img