Oleh: Ns. Muthmainnah, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas
Kanker hati merupakan tumor ganas yang berawal dari organ hati. Kanker hati menempati urutan keempat sebagai penyebab kematian tersering akibat kanker di seluruh dunia dan merupakan kanker keenam tersering di dunia. Insiden kanker hati pada laki-laki di Asia Tenggara menempati urutan kedua tertinggi di dunia setelah Asia Timur. Di Indonesia, kanker hati menempati urutan keempat sebagai kanker tersering pada laki-laki setelah kanker paru, kolorektal dan prostat.
Kanker hati disebabkan oleh hepatitis B kronik, hepatitis C kronik dan kelainan metabolik (perlemakan hati, diabetes, obesitas atau konsumsi minuman beralkohol dalam jangka waktu yang lama) serta sirosis hati. Data terakhir yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi hepatitis B di Indonesia sebesar 7.5% sehingga diperkirakan 17.5 juta jiwa penduduk Indonesia menderita hepatitis B. Dari jumlah tersebut, diperkirakan 20-30% (3.5-5.2 juta jiwa) akan mengalami perkembangan penyakit menjadi sirosis dan kanker hati.
Kanker hati didominasi oleh Karsinoma Hepatoseluler (KHS) dan secara klinis bersifat progresif. Kanker hati diklasifikasikan menjadi kanker hati primer: berasal dari sel hati, terjadi ketika kanker hanya terjadi pada organ liver saja. Kanker hati sekunder disebabkan karena hasil penyebaran sel-sel kanker dari organ lain ke organ hati (metastasis). Faktor risiko lain dapat memperburuk kanker hati seperti pola hidup, geografi, jenis kelamin, umur, riwayat keluarga serta tingkat keparahan kerusakan hati.
Ciri-ciri pasien kanker hati yaitu nyeri pada perut bagian atas, terdapat benjolan di perut kanan atas, kulit dan bagian putih mata berubah menjadi kuning (jaundice), muntah darah, kehilangan selera makan sehingga berat badan menurun, sakit perut bagian atas, pembengkakan perut, mual dan muntah, rasa lelah dan lemah, buang air besar bewarna putih dan berkapur, rasa tidak nyaman di perut, nyeri, nyeri tekan pada perut bagian atas, mudah memar atau berdarah serta demam. Orang yang berisiko tinggi terkena penyakit kanker hati perlu menjalani skrining sebagai Langkah awal untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Pasie hepatitis penting untuk melakukan pemeriksaan rutin untuk mendeteksi risiko kanker hati. Pasien akan dilakukan pemeriksaaan fisik, USG, tes darah, urin, CT scan dan biopsy. Beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan pada pasien kanker hati adalah operasi, kemoterapi, terapi radiasi, terapi target dan transplantasi.