Jakarta, Beritasumbbar.com,–Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta mendadak penuh sesak dan antrian panjang serta menumpuk, sepertinya aturan Social Distancing dan Physical Distancing sudah tak ada berlaku bagi, calon penumpang dari berbagai maskapai seperti Citilink dan Batik Air berdesak-desakan menuju pintu 4 dan 5, pada Kamis (14/5/20) pagi.
Menurut salah satu petugas AP 2 yang tak mau disebutkan namanya mengatakan, petugas bandara sudah berkali-kali mengingatkan calon penumpang agar mematuhi protokoler kesehatan dengan menjaga jarak namun karena jumlah yang memang luar biasa akhir nya petugas kewalahan dan menyerah
“Sudah berkali-kali kami ingatkan mas, tapi calon penumpang tidak mengindahkan, karena jumlah mereka banyak akhirnya kami kewalahan.’ ujar petugas tersebut
Sesuai Permenhub nomor 25 dan Surat Edaran 32 tahun 2020 dari Dirjen Perhubungan Udara.
Bandara Soetta sudah menerapkan prosedur ketat bagi setiap penumpang yang hendak bepergian.
Setidaknya ada 3 dokumen yang harus dilengkapi agar penumpang diizinkan untuk terbang.
Selain tiket, calon penumpang juga harus menyertakan surat alasan keterangan perjalanan dari kelurahan atau kecamatan serta surat keterangan sehat bebas Covid-19, bagi ASN atau PNS harus mempunyai surat keterangan yang ditanda-tangani oleh pejabat eselon 2 di dinas terkait, sementara pegawai swasta dari atasan langsung,
Salah satu penumpang yang baru selesai check in mengatakan bahwa dia terpaksa harus antri kurang lebih 2 setengah jam untuk sampai ke depan meja check in untuk melakukan proses check in yang tidak sampai 5 menit.
Sampai di ruang tunggu E terlihat penuh sesak oleh penumpang yang akan berangkat menuju Semarang Medan, Padang, Semarang, Surabaya dan Malang.
penumpukan penumpang ini disebabkan oleh maskapai telah menjual ticket melebihi Seat Capacity yang diizinkan yaitu sebanyak 50% dari total seat yang tersedia di masing-masing pesawat.
Hal tersebut dibenarkan oleh Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro, bahwa maskapai-nya memang menjual ticket melebihi seat capacity yang diizinkan.
Namun Danang berdalih itu dilakukan untuk mengantisipasi jika ada penumpang yang cancel atau ditolak berangkat karena kondisi kesehatannya atau karena ketidak kelengkapan dokumen nya, pada dasarnya kita komit dengan aturan pemerintah kemudian lanjutnya.
Bukan tidak mungkin penuh sesak nya Bandara Soekarno Hatta ini diakibatkan oleh mudah nya mendapatkan surat keterangan sehat, yang ternyata sudah diperjual belikan secara online seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini.
Ketika hal ini di konfirmasi kepada Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo, Doni menyampaikan akan langsung menurunkan tim penegakan hukum (gakkum) dengan adanya kemunculan isu jual-beli surat sehat bebas Corona.
Doni mengatakan gugus tugas akan mengusut soal jual-beli surat itu. “Saya sedang minta tim gakkum untuk usut,” kata Doni, seperti dilansir dari detikcom.
Menurut Doni, surat sehat bebas Corona tak diperjualbelikan. Bila ditemukan pelanggaran, dia mengatakan akan memproses hukum.
“Betul (tidak diperjualbelikan),” ujar Doni. “Bila melanggar, tentu akan ada hukuman,” tegasnya.(Ray Piliang)