28 C
Padang
Kamis, Oktober 10, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Teknologi Budidaya Seledri di Lahan Perkarangan Rumah yang Terbatas
T

- Advertisement -

Oleh: Silvia Permata Sari
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Seledri (Apium graveolens L.) termasuk ke dalam family Umbelliferae merupakan sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan yang sangat digemari masyarakat. Budidaya seledri sangat baik di dataran tinggi 1000-2000 mdpl, juga bisa di dataran rendah dengan memberi naungan berupa atap alang-alang atau jerami, yang berfungsi sebagai penahan sinar matahari dan menjaga kelembaban.

Seledri kurang tahan hujan oleh karena itu curah hujan optimum berkisar 60-100 mm/bulan. Makanya pada tulisan kali ini, penulis mengupas apa saja manfaat dari tanaman seledri, vitamin apa saja yang dikandungnya, dan teknologi budidaya tanaman seledri.

Di negara Eropa, Amerika dan Asia (termasuk Jepang, China dan Korea) semua bagian seledri mulai daei daun, tangkai daun, hingga umbinya dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Di Indonesia, seledri diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan dimanfaatkan sebagai penyedap makanan seperti sop atau lalapan. Daunnya biasa dipotong kecil-kecil lalu ditaburkan di atas makanan untuk memperkaya cita rasa sajian atau pelengkap masakan. Sup kacang merah dan bubur ayam kurang lengkap rasanya jika tanpa taburan daun seledri di dalamnya.

Selain sebagai bumbu masakan, seledri juga dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik. Itu karena tanaman seledri banyak mengandung senyawa saponin, flavonida dan polifenol. Seledri sudah lama dikenal sebagai obat hipertensi Selain itu seledri juga bisa sebagai obat untuk urine keruh (atau disebut dengan istilah chyloria), pencegah masuk angina, penghilang rasa mual, rematik dan susah tidur. Seledri mengandung emustral dan cholesterol yang digunakan untuk menyuburkan dan menghitamkan rambut sehingga seledri dapat digunakan sebagai bahan shampoo dan creambath. Selain itu, seledri juga mempunyai banyak kandungan gizi antara lain (per 100 gram), yaitu 20 kalori, 1 gram protein, 0.1 gram lemak, 4.6 gram hidrat arang, 50 mg kalsium, fosfor 40 mg, 1 mg zat besi, 130 SI vitamin A, 0.03 mg vitamin B1, dan 11 mg vitamin C.

Budidaya seledri tidak hanya pada kebun luas, tetapi pada lahan yang sempit (terbatas) seperti pada lahan perkarangan rumah yang terbatas dapat diusahakan dengan cara menanamnya di dalam pot atau polybag. Menanam seledri dalam pot lebih mudah dikontrol dan juga dapat difungsikan sebagai tanaman hias. Kemudian budidaya seledri tidak hanya bisa dilakukan pada media tanam tanah, namun juga bisa dilakukan di air atau yang sering disebut dengan hidroponik. Hidroponik merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman, terutama pada lahan sempit. Oleh karena itu, budidaya seledri bisa dilakukan oleh siapapun baik sebagai bisnis utama atau sebagai usaha sampingan.

          Sekarang kita akan kupas teknologi budidaya tanaman seledri ya sahabat setia Berita Sumbar :

1). Persemaian

Contoh benih seledri yang beredar dipasaran adalah Amigo. Benih seledri dapat kita peroleh dari toko tani atau online dengan harga murah yaitu Rp 10.000 rupiah dengan isi benih sebanyak 10.000 butir benih. Dengan jumlah benih sebanyak itu, kita bisa bertanam seledri beberapa kali di perkarangan rumah kita.

Selain itu yang perlu kita ketahui adalah tanaman seledri sebelum tanam, perlu disemai terlebih dahulu. Persemaian dapat dilakukan dalam bak/kota plastik dengan ukuran 28 x 36 x 6 cm. Untuk tanaman seledri, media tanam yang terbaik yaitu campuran antara tanah subur (tanah humus), pupuk kandang, dan serbuk gergaji (1:1:1). Aduk ketiga bahan tersebut, kemudian masukkan ke bak plastik. Sebelum disemaikan, sebaiknya biji seledri direndam dalam air dengan suhu 50oC selama 15 menit untuk merangsang perkecambahan. Biji ditaburkan secara merata, lebih mudah bila biji dicampur dengan pasir halus agar penyebaran merata. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembaban persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami, dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh.  

2). Penanaman Seledri

Media tumbuh merupakan salah satu unsur penting yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman, karena sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman, dipasok melalui media tumbuh, selanjutnya diserap oleh akar dan digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Media tumbuh adalah tempat akar tanaman tumbuh dan mengisap zat makanan untuk pertumbuhannya, serta tempat memperkokoh berdirinya tanaman, sehingga di dalam media tumbuh harus tersedia unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Jenis media tumbuh akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap pertumbuhan tanaman.

Bibit yang sudah berumur 1 minggu dipindahkan ke dalam tempat media tanam yang yang telah disiapkan. Tanaman yang dipindahkan biasanya telah mempunyai 3-5 helai daun. Pindahkan bibit seledri ke polybag kecil atau gelas plastik bekas air mineral, seteah tanaman cukup besar pindahkan lagi ke pot yang lebih besar. Seperti yang disampaikan di atas, media tanam yang cocok untuk tanaman selederi adalah campuran tanah humus, pupuk kadang dan serbuk gergaji. Campurkan semua bahan tersebut, kemudian masukkan ke dalam polybag atau pot yang berukuran besar. Untuk pot gantung lebih bagus menggunakan moss atau akar eceng gondok sebagai media tanam karena bobotnya yang ringan.

3). Pemeliharaan

Pemeliharaan meliputi penyiraman dan pengendalian hama dan penyakit. Pemeliharaan tanaman seledri pada skala rumah tangga tidaklah sulit, yang penting selalu jaga kelembaban media tanam, terutama pada musim panas, hama dan penyakit jarang ditemukan. Usahakan tanahnya tetap gembur, tidak kering dan juga tidak tergenang air. Untuk mempercepat daun seledri tumbuh, buang setiap anakan pada tanaman seledri, sehingga pertumbuhan daunnya maksimal. Membiarkan tumbuh anakan akan mengurangi pertumbuhan besar daun, tetapi hal ini bisa dilakukan apabila kita ingin memperbanyak tanaman seledri tersebut lewat anakan, lalu pisahkan anakan yang sudah cukup banyak perakarannya.

4). Pemupukan  

Pemupukan cukup dengan menyemprotkan pupuk daun seperti Gandasil D dengan interval 1 minggu sekali. Selain pupuk anorganik (Gandasil D) tersebut, kita juga bisa memupuk tanaman seledri kita dengan pupuk organik (tidak pupuk kimia). Salah satu pupuk organik yang dapat digunakan adalah cangkang/kulit telur. Jadi, sahabat pembaca setelah ini, cangkang/kulit telur yang ada di rumah sahabat, jangan dibuang ya, jangan jadi limbah, tetapi bisa dimanfaatkan sebagai pupuk (nutrisi) untuk tanaman seledri yang kita budidayakan. Caranya mudah: cangkang telur tersebut dicuci bersih dulu, setelah itu remukkan dan benamkan ke tanah pot tanaman seledri yang kita tanam tersebut. Selain cangkang telur, air cucian beras juga bisa dimanfaatkan sebagai pupuk (nutrisi) bagi tanaman seledri yang kita tanam di rumah. Dalam arti kata jika kita memakai air cucian beras sebagai pupuk organik, pastikan tanah dalam pot/polybag kita tersebut tidak tergenang air (becek) ya….

5). Panen

Panen dilakukan setelah seledri berumur 40 hari setelah tanam SAMPAI DENGAN 150 hari setelah tanam (tergantung varietas seledrinya). Panen dapat dilakukan seminggu sekali dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodic sampai pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang produktif,

Jadi, bagaimana sahabat pembaca setia media massa Berita Sumbar, mudahkan cara budidaya seledri di perkarangan rumah kita sendiri.. Itulah ilmu pengetahuan dan serba-serbi tentang tanaman seledri. Selamat mencoba bertanam seledri ya di rumah kita masing-masing ya..Mari hidup sehat dari hasil bertanam sendiri di lahan perkarangan rumah kita..  Terakhir jangan lupa share informasi ini ke teman-teman dan sahabat tercinta anda ya..

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img