Anda pernah mendengar hewan komodo??? Tentu saja kami rasa sering, Komodo sering pula disebut sebagai hewan biawak komodo. Hewan ini utamanya ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Seluruh hewan komodo dilindungi di sana sebaik mungkin. Penduduk provinsi tersebut menyebut komodo dengan ora. Panjang komodo sekitar 2 sampai 3 meter. Panjang ekor sama dengan panjang tubuh. Beratnya sekitar 70 hingga 100 kg. Ini mengapa, komodo adalah spesies terbesar dari jenis kadal yang ada di dunia. Di dalam struktur rantai makanan, hewan karnivora ini berada di bagian puncak. Artinya, tidak ada lagi spesies besar lain yang menjadikan komodo sebagai makanannya.
Secara fisik, komodo memang terlihat mengerikan dan amat ganas. Lidahnya yang panjang dan bercabang, serta berwarna kecoklatan sering mengeluarkan liur yang sangat beracun. Racun komodo bahkan digadang-gadang menjadi racun yang paling kuat. Ilmuan menyebut, tidak ada obat yang mampu menetralkan racun tersebut. Meski demikian hewan komodo dan habitatnya telah jauh berkurang. Ini mengapa komodo ditetapkan sebagai hewan langka yang dilindungi. Habitat hidupnya di Nusa Tenggara Timur dijadikan taman nasional untuk kelestarian hewan buas ini.
Apakah anda juga mendengar dan mengetahui pulau Rinca??? Pulau Rinca menjadi salah satu pulau di Kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT). TN Komodo, yang merupakan Kawasan Labuan Bajo telah ditetapkan menjadi salah satu destinasi Wisata Super Prioritas seperti ditetapkan dalam surat Sekretariat Kabinet Nomor B652/Seskab/Maritim/2015 tentang arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pariwisata. Pulau Rinca akan diarahkan untuk mess tourism, sedangkan Pulau Komodo diarahkan untuk pulau konservasi. Karena sudah dijadikan pulau konservasi tidak sembarang orang yang akan bisa masuk kedalam pulau tersebut. Hanya orang yang memiliki kartu anggota lah yang bisa masuk, harga kartu anggota USD 1.000. Dan jumlah hewan karnivora yang berada di Pulau Rinca itu sebanyak 1300 ekor, dan 66 ekor di antaranya berada di Loh Buaya. Sementara itu, sebanyak 15 ekor hidup di area proyek pembangunan.
Komodo terbiasa hidup dialam liar dan mereka tidak terbiasa dengan sesuatu yang bising. Karena mereka sensitif makanya merekam mendekat. Hal ini sangat berbahaya karena bisa saja jika supir truk kurang hati-hati bisa menyebabkan komodo tersebut terlindas. Menurut kami, boleh saja diadakan Jurassic Park akak tetapi kita juga harus terlebih dahulu menjauhkan atau memindahkan komodo yang berada di pulau Rinca itu terlebih dahulu atau dengan cara diberi pagar agar jangan sampai komodo tersebut memasuki tempat pembangunan. Jika tidak mereka akan terkena dampak, seperti yang kami katakan diatas tadi bahwasanya komodo merupakan hewan liar yang hidup bebas, ketika ada sesuatu kebisingan (suara) maka mereka yang sensitif itu akan kepo terhadap apa yang terjadi sehingga mereka mendekat dan jika para pekerja disitu tidak hati-hati maka komodo komodo tersebut akan terlindas.
Salah satu alasan mengapa didirikan Jurassic Park yaitu untuk melihat Komodo dengan cara yang lebih aman, akan tetapi lebih aman lagi jika mereka berada di home mereka sendiri dengan habitat yang alami. Akan tetapi perlu diketahui ada dua macam jenis komodo. Ada komodo yang liar dan yang jinak. misalnya di resort, di Loh Buaya, ada saja Komodo yang selalu lewat di situ, tidak mengganggu kita, kita juga tidak mengganggu Komodo. Jadi seperti hidup berdampingan. Komodo dikatakan bergantung manusia, setelah terdapat atraksi di mana manusia biasa memberikan makanan kepada reptil raksasa tersebut di era 80an. Mungkin keterlanjutan, yang dilakukan ada juga hewan-hewan yang tergantung ke manusia. Membuang sampah sisa makanan. Akhirnya di makan sama Komodo. Itu juga terjadi. Ada juga yang masuk ke rumah penduduk, yang masuk ke dapur juga.
Dan satu hal yang perlu diketahui lagi bahwasanya yang hidup di pulau Rinca bukan hanya komodo tetapi juga ada banyak sekali burung yang hidup di sana. Pasti mereka juga akan terganggu dengan kebisingan karena mereka tidak biasa dengan kebisingan. Lalu mereka akan kemana? Apakah juga masuk kedalam Jurassic Park juga?? Entahlah. Sebaiknya ditinjau ulang lagi dampak yang akan terjadi baik hal positif maupun negatif.
Oleh Aisyah Rafni, Dhea Yuliani (Mahasiswi Biologi, FMIPA, Universitas Andalas)