Kelompok Kerja Guru Pendidikan Agama Islam (KKG-PAI), Kecamatan Payakumbuh Barat dan Kecamatan Payakumbuh Selatan, bawa sekitar 3.000-an pelajar turun ke jalan. Bocah SD tersebut, bukan berunjuk rasa, tapi memperlihatkan potensi budaya Islam ke tengah masyarakat, dalam bentuk karnaval, berjalan dalam barisan di jalan utama kota, Jalan Sukarno-Hatta, Kamis (7/11).
Sehari sebelumnya, KKG-PAI Kecamatan Payakumbuh Timur, juga menggelar acara yang sama, mengelilingi jantung kota, dengan kendaraan roda empat yang telah dihias. Sementara, KKG-PAI gabungan Kecamatan Payakumbuh Utara dan Kecamatan Lamposi Tigo Nagori, masih mencari hari yang pas untuk menggelar acara karnaval menyambut Tahun Baru Hijriyah 1435 itu.
Sebelum 25 defile peserta dari 25 sekolah dasar di kedua Kecamatan melakukan run way di jalan raya, Kepala Disdik Payakumbuh diwakili Kabid TK/SD Zetwardi, S.Pd, mengajak seluruh guru dan murid SD memaknai arti hijriyah tersebut.
Dikatakan, hijriyah bukan sekedar pindah dari sebuah tempat ke tempat lain, seperti dilakukan Nabi Muhammad SAW, saat mengembangkan ajaran Islam di Tanah Suci, tapi dapat diaplikasikan dalam bentuk semangat belajar dan mengajar yang tigggi.
Momentum peringatan tahun baru hijriyah ini, sebut Zetrawadi, mudah-mudahan akan mendorong warga kota, terutama guru dan orang tua murid, untuk sama-sama berbuiat dalam mewujudkan pendidikan berkarakter dan berkahlak mulia di kota ini.
Saat melepas rombongan karnaval itu, Kadisdik Payakumbuh didampingi Camat Payakumbuh Barat Edvidel Rusma, S.IP serta sejumlah pengurus KKG-PAI Kecamatan Payakumbuh Barat dan Payakumbuh Selatan, serta puluhan kepala sekolah.
Pawai atau karnaval murid SD itu, mengangkat budaya lokal yang insani. Seluruh potensi budaya anak nagari Koto nan Ampek, Nagari Lumbukan dan Nagari Aur Kuniang, ditampilkan dalam karnaval itu. Event ini juga dimeriahkan dengan sejumlah unit drum band dari SMKN 2 Payakumbuh dan SMPN 4 Payakumbuh.