Oleh: Muhammad Jeswan dan Yosritzal, S.T., M.T., PhD
Prodi Magister Teknik SIpil Universitas Andalas
Pernahkah terlintas di pikiran kita bagaimana jika terjadi gempa bumi megathrust yang berpotensi tsunami di Kota Padang hari ini, apa yang terjadi dan apa yang harus dilakukan?
Gempa megathrust merupakan gempa yang berasal dari zona megathrust,
tempat potensial terjadinya tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan Eurasia.
Tumbukan tersebut kemudian menyebabkan daya guncang atau menjadi gempa Bumi.
Kota Padang akhir-akhir ini sering terjadi gempa bumi, ini karena Kota Padang dan wilayah sekitarnya di Sumatra Barat terletak di wilayah yang sangat rentan terhadap gempa bumi dan Tsunami sehingga mengharuskan kita untuk selalu
waspada dan siap akan ancaman gempa dan tsunami yang mana tidak bisa dicegah
namun dapat dikurangi dampaknya.
Seperti dilansir dari PPID Sumbar dalam dokumen “ANCAMAN MEGATHRUST MENTAWAI” menurut Peneliti tsunami Badan Pengkajian dan
Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko mengatakan, jika gempa bumi
berkekuatan di atas M 8 terjadi di segmen megathrust Mentawai, kemungkinan
besar akan diikuti tsunami.
Gelombang tsunami bisa tiba di daratan Kepulauan Mentawai dalam hitungan kurang dari 5 menit, sedangkan di Kota Padang sekitar 20 menit.
Sedangkan menurut Deputi Geofisika BMKG yaitu Suko Prayitno Adi yang membenarkan bahwa besarnya potensi ancaman gempa megathrust Mentawai yang memungkinkan bakal terjadinya tsunami.
Dia memperkirakan, kekuatan gempa megathrust Mentawai bisa mencapai kekuatan magnitudo 8,9. Menurutnya kekuatan tersebut memiliki potensi terjadinya tsunami. Namun, Beliau menegaskan bahwa BMKG belum bisa memastikan kapan terjadinya bencana megathrust Mentawai tersebut.
Melihat besarnya potensi ancaman gempa megathrust ini, akan berdampak pada infrastruktur yang ada. Lalu, bagaimana kondisi infrastruktur di Kota Padang saat ini dan sejauh mana kesiapannya dalam menghadapi bencana ini?
Infrastruktur di Kota Padang saat ini sudah mengalami perkembangan, belajar dari masa lalu, pada 2009 telah terjadi gempa bumi berkekuatan 7,6 SR yang mengakibatkan banyaknya korban jiwa dan rusaknya infrastruktur.
Hal ini menjadi pelajaran dan bahan evaluasi dalam pengembangan infrastruktur di Kota Padang di mana rata-rata bangunan yang dibangun di Kota Padang sudah tahan gempa, serta membangun infrastruktur yang mendukung proses evakuasi warga seperti tempat,
jalur dan sarana evakuasi.
Selain itu, perilaku masyarakat Kota Padang dalam menghadapi bencana sudah dalam kondisi siap. Menurut Pemerintah Kota Padang yang dilansir oleh Info Publik, masyarakat sudah responsif dalam mengahadapi peristiwa gempa bumi, di
mana masyarakat secara mandiri langsung melakukan evakuasi diri ke tempat yang
aman. Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2009 saat Kota Padang diguncang gempa besar.
Kemungkinan yang akan terjadi jika gempa megathurst yang berpotensi tsunami melanda Kota Padang yaitu kerusakan pada infrastruktur yang mudah- mudahan bisa diminimalisirkan dengan adanya pekembangan pada infrastruktur di
Kota Padang.
Dengan kesadaran masyarakat akan bencana yang sudah meningkat, diharapkan dapat mengurangi korban jiwa saat bencana gempa megathrust berpotensi tsunami ini terjadi.
Kesimpulan dari topik ini adalah, pentingnya kesadaran dan kewaspadaan terhadap bencana yang akan terjadi dan pentingnya infrastruktur yang memenuhi standar sebagai penopang kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, dampak dari bencana gempa bumi megathrust yang berpotensi tsunami dapat diminimalisir
dengan baik.
Saran yang dapat disampaikan adalah, pemerintah kota lebih menekankan tentang potensi bencana yang akan terjadi di Kota Padang dan mengajarkan
masyarakat langkah-langkah mitigasi agar tidak terjadi kepanikan saat bencana terjadi. Selain itu, bangunan dan infrastruktur yang sudah lama dicek kembali dan dilakukan renovasi jika diperlukan agar bangunan dan infrastruktur tersebut lebih
kuat untuk menghadapi bencana ini.
