Tim sepak takraw Payakumbuh gagal mendulang medali pada Porprov Sumatera Barat XII/2012, di Kabupaten Limapuluh Kota. Dua pesepaktakraw andalan Kota Batiah waktu itu, bertarung mewakili Provinsi Sumatera Barat dalam kejuaraan antar-PPLP se-Indonesia di Batam. Tim Kota Batiah terpaksa turun dengan pemain pelapis minim pengalaman pada Porprov Limapuluh Kota.
“Insya Allah, pada Porprov Sumatera Barat XIII/2014, di Dharmasraya tahun depan, kegagalan tersebut akan kami bayar lunas. Kami merasa malu pulang tanpa medali,” ucap Ketua Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) Payakumbuh Fauzi Firdaus, Rabu (6/11).
Didampingi pelatih takraw Payakumbuh, Khairul Azwar, dikatakan, seluruh pengurus PSTI sudah melupakan kegagalan di Porprov XII/2012 di Limapuluh Kota itu. Pasca Porprov seluruh atlet yang disiapkan berjumlah belasan pemain, berlatih keras di home base-nya di SMPN 7 Payakumbuh. Secara teknis dan kekompakan tim mengalami kemajuan yang cukup signifikan. Pengurus, pelatih dan atlet, bertekad memberikan kontribusi medali buat kontingen Kota Batiah, sebutnya.
Menurut Khairul Azwar, pelatih yang sudah bersertifikasi ini, obsesi merebut medali pada Porprov di Dharmasraya, bukan asal cuap. Tapi, didasari dengan prestasi yang diukir sejumlah pesepaktakraw Kota Batiah, pasca Porprov tahun lalu. Menurut Azwar, dua atlet andalannya, Andre Pratama Novira dan Sugeng Erianto, sudah berpengalaman bermain di tingkat nasional dan internasional.
Andre Pratama, ungkap Khairul, sukses mengantarkan tim merah putih Indonesia merebut medali perunggu, dalam kejuaraan Asean School Games, di Hanoi Vietnam. Mei 2013. Sementara, Sugeng Erianto juga berhasil merebut perunggu saat memperkuat tim Sumatera Barat, dalam event POPNAS 2013 di Jakarta, September 2013.
Pengalaman kedua pemain muda Payakumbuh itu, sebut Khairul, mudah-mudahan akan mendorong pemain sepak takraw Payakumbuh lainnya, dalam berburu medali pada Porprov nanti. “Kita optimis, target yang diberikan KONI Payakumbuh untuk merebut medali akan terpenuhi,” simpulnya.