Ingin memeluk gunung, tapi tangan tak sampai. Keinginan Pemko membangun sesuai keinginan publik, terhadang dengan financial terbatas. Aspirasi warga melalui Musrenbang yang diajukan melalui SKPD mencatat Rp470 juta lebih. Tapi, dana tersedia buat belanja pembangunan itu hanya sekitar Rp. 300 juta. Walikota Payakumbuh Riza Falepi meminta warga kota memahami dan mengerti dengan kondisi keuangan daerah yang serba terbatas itu.
Demikian disampaikan Walikota Riza Falepi ketika membuka kegiatan Musrenbang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Payakumbuh 2015, di ballroom Hotel Kolivera 3, Rabu (26/3). Saat pembukaan, hadir Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, Ketua DPRD H. Wilman Singkuan, Kajari Hasbi, SH, MH, Kapolresta AKBP Rubintoro Suhada, S.Ik, dan anggota Muspida lainnya, serta undangan lainnya.
Musrenbang 2015 itu, dilaporkan Ketua panitia Onwilson, ST, diikuti 200 peserta, dari unsur SKPD, DPRD, Ormas, LSM, Kepala Kelurahan dan jumlah OKP. Musrenbang ini, dikatakan Kepala Bappeda Drs. Rida Ananda, dapat melahirkan, rencana pembangunan 2015 yang sesuai dengan aspirasi publik. Musrenbang yang dibahas, hasil renja SKPD, dan hasil Musrenbang Kecamatan dan Kelurahan.
Walikota Riza Falepi mengajak seluruh peserta Musrenbang dapat melahirkan perencanaan pembangunan yang menyentuh kepentingan rakyat banyak. Peserta diminta fokus menjalani Musrenbang, bukan hanya datang sekedar memenuhi absensi saja. Karena dana terbatas, susunlah rencana kerja yang realistis berdasarkan skala prioritas.
Dikatakan, untuk pengembangan Payakumbuh ke depan, Pemko harus mampu menciptakan sejumlah keunggulan. Jangan hanya dijulukan sebagai Kota Batiah, tapi makanan spesifik itu, dipertanyakan Walikota, apakah benar-benar merupakan sumber utama ekonomi masyarakat Payakumbuh. Karena itu, perlu dilakukan temuan baru untuk menjadi brand kota ini, katanya.
Pemikiran Walikota Riza Falepi, pimpinan SKPD dan DPRD serta elemen masyarakat, melahirkan sebuah pemikiran baru dalam Musrenbang ini, untuk penguatan ekonomi Payakumbuh ke depan. Walikota mencontohkan, usaha menciptakan industri pengolahan hasil pertanian yang kuat, seperti prosesi coklat, serbuk cabe dan pengolahan tomat. Terminal agbisnis yang dimiliki Pemko, benar-benar dimanfaatkan sebagai pusat ekonomi baru, katanya.
Di bagian lain, Walikota menyampaikan idenya, untuk menciptakan pusat-pusat pertumbuhan kota, ke daerah pinggiran, dalam rangka menciptakan pertunbuhan ekonomi baru. Sehingga kota Payakumbuh makin berkembang dan pemerataan pembangunan kian dirasakan warga. Kondisi di pusat kota sekarang ini, tak ubahnya bagaikan manumbok kain lapuk (menambal kain lapuk-red). Hanya bisa dipoles, tapi tak bisa dikembangkan.
Sementara itu, dalam rangka meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, Walikota mengajak seluruh jajaran Pemko meningkatkan SDM dan kinerja. Semua PNS menjadi pegawai berkarakter, punya semangat kerja tinggi dan berakhlak mulia. Kota ini harus bebas KKN, dan para pejabat mampu melakukan tata kelola keuangan dengan baik. Jangan ada Staf Pemko yang sampai berurusan dengan aparat penegak hukum. Pelayanan publik yang baik dan transparan keuangan akan memberikan kepuasan publik kepada pemerintah, sebut Walikota.
Musrenbang juga diharapkan menyusun program pendidikan bermutu dan berkarakter. Jumlah pelajar kota ini, harus mampu menerobos ITB dan perguruan tinggi nasional lainnya dalam jumlah yang besar.
Sementara, terhadap perencanaan pembangunan kesehatan, selain peningkatkan jumlah dokter spesialis, juga harus diiringi dengan peningkatan pelayanan masyarakat. Dalam soal kesehatan, akan lebih baik diciptakan tindakan repreventif. Tingkatkan pelan pencegahan ketimbang pengobatan. Karena itu, kegiatan penyuluhan kesehatan melalui pos kesehatan Kelurahan, Puskesmas harus lebih ditingkatkan.
Ketua DPRD Payakumbuh Wilman Singkuan, dalam sambutannya, menyampaikan penghargaannya kepada Bappeda, atas terselenggaranya kegiatan Musrenbang ini. Mulai dari tingkat Kelurahan, Kecamatan sampai ke tingkat Kota. Pemko telah menjalani amanah undang-undang, dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dan daerah, sebutnya.
Dikatakan, Musrenbang merupakan kegiatan strategis yang harus didukung seluruh elemen masyarakat. Musrenbang harus sesuai dengan visi dan misi serta RPJMD 2012-2017. Ketua dewan meminta penyempurnaan hasil Musrenbang yang dijabarkan dalam renja SKPD, jangan lari dari keinginan masyarakat. Musrenbang jangan sekedar memenuhi wirid saja, tanpa makna. Sebaliknya, harus memberikan perencanaan pembangunan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan Payakumbuh ke depan.
Musrenbang dua hari itu, selain membahas matrik renja SKPD, juga membawas pokok-pokok pikiran nara sumber yang disampaikan Ketua Bappeda Sumatera Barat, diwakili Sekretaris Hefdi SH, M.Si, Ketua Bappeda Payakumbuh Drs. Rida Ananda, Kepala DPPKA Drs. Syafwal, MM dan Ketua DPRD Wilman Singkuan. Keempat narasumber menyampaikan arah kebijakan pembangunan Sumbar, pokok-pokok penyusunan rancangan RKPD Payakumbuh 2015, kebijakan keuangan daerah 2015 dan pokok-pokok pikiran DPRD, bahan masukan kebijakan umum dan plafon anggaran sementara 2015.