Keinginan Pemko Payakumbuh dan Pemkab Limapuluh Kota, membangun Bandara di Luak Limopuluah, disambut hangat politisi Senayan. Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ir. H. Mulyadi, sukses meloloskan anggaran untuk pembangunan jalan dari Hulu Air, Harau, menuju lokasi Bandara di kawasan Jorong Kubang Balambak, Nagari Simpang Kapuak, sebesar Rp55 Miliyar, tahun anggaran 2014. Jalan tersebut dirancang akan tembus ke Simpang Kapuak dan Taeh, sepanjang lebih kurang 15 Km.
“Saya bertekad, akan meloloskan dana buat kelanjutan pembangunan jalan ini pada APBN-P 2014. Saya juga akan berusaha mengajak Menteri Perhubungan RI, EE. Mangindaan, melihat calon lokasi pembangunan Bandara di Kubang Balambak ini, sebelum Oktober tahun depan,” ucap Wakil Ketua Komisi V DPR, Mulyadi, setelah menembus jalan terjal dan berlumpur menuju Kubang Balambak, Sabtu (7/12).
Sabtu siang itu, setelah makan siang di salah satu rumah makan di Lubuk Bangku, Mulyadi bersama Walikota Payakumbuh Riza Falepi, menuju jorong Kubang Balambak. Cuaca cukup mendukung, tidak terlalu terik. Dalam rombongan ini ikut mendampingi Kepala Dinas PU Kabupaten Limapuluh Kota Ir. Edwar, SP.I, Kabid Cipta Karya Deswandi, Kepala Dishubkom Payakumbuh Adrian, SH, M.Si, Kabid Cipta Karya Efli Jaya, ST, Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim, ST, M.Si, Kabag Humas Setdako Jhon Kenedi dan sejumlah Staf Khusus Walikota Riza Falepi.
Tak mudah menerobos jalan menuju Kubang Balambak itu. Lima kendaran double gardan disiapkan kedua daerah, untuk membawa rombongan. Dari pertigaan Hulu Air, kelima kendaraan khusus membawa rombongan meluncur tanpa rintangan, karena medan yang dilewati masih jalan beraspal dan jalan berkerekel.
Selepas 1,5 Km dari Hulu Air, perjuangan berat mulai dirasakan rombongan. Medan berat mulai menantang, kondisi jalan tanah berlumpur, menurun dan mendaki, membuat driver mulai hati-hati mengendarai kendaraannya. Ketakutan terjebak jalan berlumpur itu akhirnya tiba juga. Sebuah tanjakan dengan kondisi jalan berlobang bekas digilas roda ban, membuat sebuah kendaraan terjebak. Walikota Riza Falepi dan Mulyadi dan seluruh rombongan ikut turun dan mendorong kendaraan yang terjebak.
Mobil Chevrolet, spesialis off road, dilengkapi dengan tali atau sling baja, milik pribadi anak Bupati Alis Marajo yang ikut dibawa, dan diharapkan mampu mengeluarkan kendaraan terjebak lumpur pun ikut lumpuh. Walikota Riza Falepi, rela, pakaiannya kotor kena tanah lumpur, akibat semburan putaran ban mobil. Dua jam lebih mengeluarkan kendaran, hasilnya sia-sia.
Keputusan kilat diambil. Tiga mobil yang terjebak ditinggalkan di lokasi tersebut, mengingat hari sudah sore, menunjukkan pukul 16.00 WIB. Rombongan pindah berdesakan pada dua kendaraan. Tapi, cobaan itu belum berakhir. Hanya sekitar satu kilometer berlalu, habis melewati tanjakan, sebuah kendaran tak kuat menghadapi medan jalan yang berat. Tak ada pilihan, rombongan mengambil keputusan berjalan kaki, menurun dan mendaki menuju lokasi, sejauh 2 Km.
Kelelahan mulai menerpa rombongan. Tapi, karena tekad yang tinggi, medan berat itu dapat dilewati. Sebuah mobil yang lepas jebakan, akhirnya membawa rombongan sampai ke lokasi yang direncanakan buat Bandara, pada pukul 17.00. Jarak Hulu Air – Kubang Balambak 8,6 Km itu, ditempuh rombongan lebih kurang 3,5 jam.
Peta pun dibuka. Sekretaris Bappeda Ismed Ibrahim yang sebelumnya telah menyiapkan peta perencanaan, menjelaskan detail rencana pembangunan Bandara itu. Melihat kondisi alam dengan pemandangannya yang sangat indah, Wakil Ketua Komisi V Mulyadi, spontan menyampaikan kegagumannya.
“Pak Walikota Riza Falepi dan Pak Bupati Alis Marajo, tak salah memilih lokasi ini sebagai calon Bandara. Segera tuntaskan pembebasan tanah lokasi Bandara ini, pak wali,” kata Mulyadi dengan wajah ceria. “Urusan dengan pemerintah pusat, dan perjuangan dana pada APBN, bagian dari tanggung jawab Saya di Jakarta,” tambah Mulyadi.
Dukungan moral disampaikan Mulyadi itu, membuat seluruh rombongan bagaikan mendapat tambahan energi. Kelelahan yang mendera badan, hilang seketika. Walikota Riza Falepi, mengaku, akan bejuang maksimal untuk melakukan koordinasi dengan Gubenur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo, DPRD kedua daerah dan elemen masyarakat lainnya, guna bersama-sama mewujudkan pembangunan Bandara.
Menurut Mulyadi, rampungnya pembangunan fly over kelok sembilan, akan menambah daya tarik keberadaan Bandara di Kubang Balambak. Kedua daerah bertetangga ini, diprediksi Mulyadi akan menjadi pusat perekonomian Sumatera Barat ke depan. Industri-industri besar akan bermunculan dalam 10 sampai 20 tahun ke depan. Bandara di Luak Limopuluah, tidak hanya berfungsi menciptakan pertumbuhan ekonomi atau kesejahteraan bagi masyarakat, tapi juga berfungsi sebagai migitasi bencana, jika ancaman gempa dan tsunami di Padang, terjadi.
Staf rombongan Walikota Riza Falepi dan staf khusus Mulyadi, rela pulang disirami hujan deras, berdiri di atas kendaraan bak terbuka dari kawasan Kubang Balambak, menuju rumah dinas kediaman walikota di Jalan Rky. Rasuna Said Payakumbuh, dari senja hari hingga pukul 20.00 WIB. Sementara, sebagian rombongan, terpaksa tinggal di dalam rimba kawasan Kubang Balambak, mengeluarkan dua kendaraan yang terjebak sampai larut malam.
“Bialah badan marasai, asalkan Bandara Luak Limopuluah ini bisa diwujudkan,” coloteh Kabid Cipta Karya Elfi Jaya, yang diamini Kadishubkom Adrian dan Kadis PU Edwar serta Sekretaris Bappeda Ismet Ibrahim.