27 C
Padang
Jumat, Desember 6, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Strategi Penerapan Sistem Pertanian Terpadu Di Lahan Sempit
S

Kategori -
- Advertisement -

Oleh: Dr. Silvia Permata Sari, SP., MP.
Dosen Fakultas Pertanian, Universitas Andalas

Keterbatasan lahan dan alih fungsi yang marak terjadi di Pulau Jawa semakin membuat turunnya tingkat produktivitas tanaman pangan. Akibat dari penyusutan lahan produktif, masyarakat kecil yang bergantung dari lahan pertanian terpaksa harus beralih profesi menjadi buruh atau tukang di sector lain, karena petani di Indonesi a rata-rata hanya dimiliki lahan kurang dari 0,3 Ha, terutama mereka yang ada di Pulau Jawa.

Berdasarkan riset yang telah dilaksanakan oleh Fakultas Peternakan Universitas Gajah Mada telah mengusulkan empat strategi pertanian yang berwawasan ekonomis, ekologis dan berkelanjutan atau integrated farming system untuk menopang keterbatasan lahan dan untuk perbaikan nasib dan kesejahteraan petani Indonesia. Sekitar 60% penduduk Indonesia mengantungkan hidupnya di sector pertanian dan bekerja sebagai petani, buruh tani, pekebun, peternak dan nelayan.

Sistem Pertanian Terpadu bertujuan untuk memperpanjang siklus biologis dengan mengoptimalkan pemanfaatan hasil samping pertanian dan peternakan dengan tanpa memutus mata rantai dari masing-masing sistem atau siklus dengan menghasilkan produk baru yang memiliki nilai ekonomis dan inilah yang disebut dengan zero waste.

Empat strategi yang dibicarakan antara lain adalah perlu adanya perhatian lebih dengan meningkatkan variasi sumber-sumber pendapatan petani dimana artinya petani tidak hanya terpaku pada satu jenis sumber pendapatan. Strategi kedua yakni dengan menurunkan biaya produksi dengan penggunaan bahan organic yang berasal dari ternak atau sisa pertanian yang akan sangat membantu untuk mempertahankan kesuburan tanah, selain itu juga membantu menerunkan biaya produksi, karena alih- alih menggunakan bahan kimia yang relatif mahal, petani harus beralih ke pertanian organic yang ramah lingkungan dan murah.

Ketiga yakni berupa optimalisasi lahan. Penggunaan lahan yang bijak dan optimal tentu menjadi kunci penting jika ingin memafaat lahan sempit. Sebab di dalam sistem pertanian terpadu, upaya-upaya intensifikasi tidak harus ditinggalkan guna mencapai produktivitas pertanian sebagai penghasil pangan dalam skala besar sepanjang tetap mempertahankan aspek konservasi lahan dan tanah. Keempat, perlu adanya pengembangan kelembangaan yang terpadu. Keterpaduan tidak hanya berasal dari pertanian namun juga dari kelembangaan guna meningkatkan kualitas dari sumber daya manusia.

Ada banyak aspek lain yang tentunya diuntungkan selain aspek biaya produksi dapat murah, kompetitif dan tergangkau, dengan penerapan sistem pertanian terpadu yang diaplikasikan dengan baik adalah lahan menjadi subur atau marjinal akan mengoptimalisasikan fungsi lahan sehingga membantu meningkatkan pendapatan atau penghasilan dari petani. #Salam Pertanian.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img