31 C
Padang
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

RESIKO INDUSTRI DAN PERKIRAANNYA
R

Kategori -
- Advertisement -

Pengertian Resiko Industri

Resiko Industri secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu perusahaan. Kadang-kadang disebut sebagai resiko perusahaan, resiko industri dapat menjadi hasil dari kondisi internal, serta beberapa faktor eksternal yang mungkin nyata dalam komunitas bisnis lebih luas.

Menurut Kamus Bisnis, resiko bisnis adalah Probabilitas yang gagal dalam operasi organisasi dan lingkungan (seperti persaingan dan kondisi ekonomi yang buruk) yang dapat mengganggu kemampuan organisasi perusahaan untuk pengembalian investasi. Atau dengan kata lain adalah suatu keadaan tertentu yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan tersebut.

Pengertian Resiko Menurut Para Ahli

  1. Arthur Williams dan Richard, M H,

Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode terentu

  • Abas Salim,

Resiko adalah ketidaktentuan yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian

  • Soekarto,

Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa

  • Herman Darmawi,

Resiko adalah penyebaran penyimpangan hasil aktual dari hasil yang diharapkan

Pengertian Industri

  1. Menurut UU No. 5 Tahun 1984

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

  • Menurut Bambang Utoyo

Industri secara sempit dapat diartikan sebagai semua kegiatan ekonomi yang di lakukan oleh manusia untuk mengolah bahan mentah yang ada menjadi bahan setengah jadi atau mengolah barang setengah jadi tersebut menjadi barang yang sudah benar-benar jadi sehingga memiliki berbagai kegunaan yang lebih bagi kepentingan manusia.

  • Menurut Tim Grasindo

Pengertian industri dimaknai sebagai segala macam kegiatan yang bisa menghasilkan uang.

Pengertian Prospek

  1. Menururt Paul R. Krugman (2003:121)

Prospek adalah peluang yang terjadi karena adanya usaha seseorang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya juga untuk mendapatkan profit atau keuntungan.

  • Menurut Djasmin (1994:28)

Prospek adalah kebijakan perusahaan untuk meningkatkan kinerja penjualan dengan meraih peluang yang ada serta mengatasi berbagai hambatan dan ancaman baik dalam jangka panjang maupun jangkan pendek.

  1. Siswanto Sutejo (1945;28)

Prosfek adalah Suatu gambaran keseluruhan, baik ancaman ataupun peluang dari kegiatan pemasaran yang akan datang yang berhunbungan dengan ketidak pastian dari aktifitas pemasaran atau penjualan.

Dengan demikian prospek merupakan kondisi yang akan dihadapi oleh perusahaan dimasa yang akan datang baik kecendrungan untuk meningkatkan atau menutup. Kodisi ini dipengaruhi oleh berbagai peluang dan ancaman yang dihadapi. Kelemahan dan kekuatan yang dimiliki perusahaan sehingga diperlukan perencanaan dan perumusan strategis perusahaan secara baik. Khususnya kebijakan pemasaran dan perusahaan dapat meningkatkan pemasaran produksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang dan mengetahui berbagai bentuk ancaman dikemudian hari.

Bentuk-Bentuk Resiko Industri

  1. Menurut sifat
  2. Resiko Murni

Yaitu resiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan terjadinya tanpa sengaja. Misal: kebakaran. bencana alam, pencurian dan sebagainya

  • Resiko Spekulatif

Yaitu resiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan agar memberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang, perdagangan berjangka, dan sebagainya

  • Resiko Fundamental

Yaitu resiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan kepada seseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal: banjir, angin topan, dan sebagainya.

  • Menurut yang sering dihadapi
  • Change of Demand, atau perubahan pemerintah dari konsumen yang sering berubah sehingga memerlukan kepekaan terhadap selera konsumen.
  • Condition of Economics, atau perubahan konjungtor, yaitu situasi perekonomian bangsa yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan aturan-aturan, cara penjualan, produksi, dan pemasaran yang berkaitan dengan kebijakan pemerintah.
  • Persaingan, yaitu pelaku usaha harus melihat para pesaing. Terutama produk yang sejenis dan sama dengan produk yang dibuat sehingga produk yang kita buat dapat menjadi pemenang.
  • Force Majeure, atau kejadian yang tidak diharapkan atau peristiwa yang tidak dapat terduga datangnya.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Resiko Industri

Secara umum, setiap investor akan mempertimbangkan hubungan efek perusahaan dan risiko bisnis yang terkait dengan perusahaan sebelum memilih untuk berinvestasi dalam masa depan perusahaan. Meskipun ada unsur risiko bisnis yang terkait dengan operasi perusahaan, manajemen yang tepat akan menghasilkan dan menciptakan keseimbangan antara aset dan efek yang akan membuat tingkat risiko bisnis rendah sehingga menarik entitas investor untuk mempertimbangkan investasi dana dalam operasi perusahaan.

Dalam menjalankan suatu kegiatan pembangunan atau pengembangan usaha tentunya akan menghadapi beberapa resiko usaha yang dapat mempengaruhi hasil usahanya tersebut, apabila hal tersebut tidak diantisipasi dan dipersiapkan serta penanganannya maka bisa saja resiko usaha tersebut terjadi. Beberapa diantaranya contoh resiko usaha tersebut dapat bersumber dari faktor internal maupun eksternal suatu kelompok usaha kecil ataupun pada perusahaan.

Resiko Internal Industri

Dalam menjalankan usaha setiap perusahaan atau suatu kelompok usaha kecil, dibutuhkan suatu perangkat untuk mendukung jalannya usaha tersebut diantaranya yaitu sumberdaya berupa modal dan personil yang handal sesuai dengan kebutuhan. Selain itu juga diperlukan peraturan baku atau SOP yang memuat kewajiban dan hak hak karyawannya, sehingga dapat mengantisipasi peluang terjadinya kesalahpahaman antara pihak manajemen perusahaan dengan para karyawannya

Faktor internal juga dapat mengakibatkan pengembangan risiko bisnis yang signifikan untuk investor. Misalnya jika penjualan lesu dapat dikaitkan dengan kegiatan pemasaran yang tidak efektif atau tenaga penjualan yang tidak berkinerja sesuai harapan, membuat perubahan dalam pendekatan pemasaran atau restrukturisasi usaha penjualan untuk meminimalkan persepsi resiko usaha pada pihak calon investor . Hal yang sama berlaku jika fasilitas manufaktur perusahaan tidak beroperasi secara efisien dan optimal. Pembenahan struktur operasional pabrik dan fasilitas akan menurunkan unsur risiko bisnis dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi pada tingkat yang sama produksi dan penjualan, yang pada gilirannya akan membuat perusahaan lebih menarik bagi calon investor.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img