Kabupaten Solok, beritasumbar.com – Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Solok yang terletak di Nagari Talang Babungo Kecamatan Hiliran Gumanti menggelar acara perpisahan siswa kelas IX dengan tema “Menggapai Asa Meraih Prestasi”. Jum’at (17/05/2024)
Acara perpisahan tersebut berlangsung di halaman MTsN 6 dengan sangat meriah. Dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kab. Solok, H. Zulkifli, S.Ag., M.M., Kepala Kantor Urusan Agama Hiliran Gumanti, S.Sos.I., Camat Hiliran Gumanti yang diwakili oleh Kabag Kesra, Masrial, S.Pd., Kapolsek Hiliran Gumanti, Wali Nagari Talang Babungo, Hafizurrahman., orang tua siswa, dan segenap stakholder MTsN 6.
Kedatangan Ka. Kankemenag bersama rombongan disambut hangat dan meriah oleh warga madrasah dan disajikan berbagai penampilan bakat dan kreasi siswa yang memukau. Begitu juga dengan sanggar musik tradisional Nagari Talang Babungo, Boneh Sarumpun yang tampil apik.
Dalam acara tersebut juga menampilkan 4 bahasa, yaitu bahasa Ingris, Arab, Jepang, dan Indonesia.
Ka. Kankemenag Kab. Solok menyampaikan rasa bangga dan mengapresiasi atas segenap prestasi yang telah ditorehkan MTsN 6 selama ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Camat Hilgum, dan berharap bahwa madrasah bisa menjawab setiap persoalan agama di tengah-tengah masyarakat.
Begitupun harapan dari Kapolsek Talang Babungo supaya kehadiran MTsN 6 ini bisa menekan kenakalan remaja yang semakin banyak terjadi.
Wali Nagari Talang Babungo juga siap untuk mendukung dan membantu program madrasah agar dapat menjadi role model ke depannya
Sedangkan Kepala KUA Hiliran Gumanti, Fauzi, S.Sos.I mengimpikan agar madrasah-madrasah di Hiliran Gumanti dapat berinovasi sebagai madrasah berbasis pesantren.
Sebagai perpanjangan tangan dari kantor Kemenag, KUA tidak hanya bertugas dalam urusan pernikahan bagi masyarakat yang ada di wilayah kecamatan yang dinaunginya, tetapi juga turut berperan penting dalam memperhatikan keberlangsungan dan perkembangan kehidupan masyarakat, baik kesehatan, sosial, pendidikan dan keagamaan.
“Besar harapan agar madrasah-madrasah yang ada di Kecamatan Hiliran Gumanti ini bisa menjawab persoalan umat kedepannya. Bagaimana supaya kurikulum madrasah bisa dikolaborasikan dengan kurikulum dasar yang ada di pondok pesantren,” ujar Fauzi
“Sehingga anak yang tamat MTs selain hafal minimal 3 juz al-Qur’an, juga sudah bisa dan paham membaca kitab-kitab dasar, walaupun tidak diasramakan seperti anak-anak pondok. Dengan demikian keterampilan dan kemampuan membaca kitab itu tidak hilang dari generasi ke generasi,” terang Kepala KUA.
“Semoga kolaborasi kurikulum madrasah dengan pesantren tersebut dapat dicanangkan juga di Kab. Solok ke depannya, sehingga madrasah berbasis pesantren tidak sekadar isapan jempol semata,” tutupnya. (Fitria)