Payakumbuh – Kepolisian Resor (Polres) Payakumbuh mempelajari selebaran tentang Bunda Putri yang tiba-tiba menyebar di Payakumbuh, Jumat (18/10/2013).
Kasat Intel Polres Payakumbuh AKP. Zulman Effendi meminta untuk tidak terburu-buru menyimpulkan beredarnya selebaran gelap itu berkaitan dengan rencana kedatangan presiden ke Limapuluh Kota beberapa waktu ke depan.
“Kita akan menelusuri selebaran yang beredar tersebut,” kata AKP. Zulman Effendi sebagaimana dilansir Antara.
Menurutnhya, setelah dibaca dan pelajari, isi selebaran gelap tersebut bersifat menghasut. “Kita akan melakukan penyelidikan siapa yang mengedarkannya dan apa tujuannya,” sebut Zulman di Mapolres Payakumbuh.
Sebelumnya, selebaran terkait Bunda Putri, PKS dan Presiden SBY yang ditulis pada kertas seukuran A3 dan tergulung rapi tiba-tiba ditemukan oleh sejumlah wartawan di sekretariat Balai Wartawan di komplek bekas Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jumat pagi.
Sekretaris Balai Wartawan, Rino dan mantan koordinator Balai Wartawan Luak Limopuluah, Doddy Sastra, mengatakan, tidak mengetahui siapa yang membawa dan meletakkan selebaran itu di sekretariat Balai Wartawan Luak Limopuluah. Selebaran yang berada dalam keadaan tergulung rapi dan dilem tersebut terletak di atas meja di BW Luak Limopuluah.
Saat diperiksa ternyata isinya merupakan selebaran berjudul “Bunda Putri, Dimanakah Kau Berada?”.
Doddy Sastra mengatakan, dalam selebaran itu dipertanyakan siapakah Bunda Putri yang namanya disebut mantan Presiden PKS, Luhtfi Hasan Ishaq dalam persidangannya beberapa waktu lalu. Selebaran itu mengambil sumber dari Kultwit akun @Triomacan2000.
Politisi Partai PDI Perjuangan Kota Payakumbuh, Astra Santayana ketika diminta komentarnya terkait beredarnya selebaran tersebut, menduga ada kepentingan politik dari pihak tertentu. “Sekarang kan tahun politik,” katanya.
Hal senada disampaikan Sekretaris Hanura Payakumbuh, Taufik. Menurut dia, penyebaran selebaran itu di Payakumbuh mempunyai latar belakang politik.
