Menyongsong Eradikasi Polio Global 2020, Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat, melakukan sosialisasi Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 dan pengenalan Vaksin baru kepada masyarakat. Sosialisasi ini dibuka Walikota Payakumbuh diwakili Asisten III Drs. Iqbal Bermawi, M.Si di Aula Balaikota Bukik Sibaluik, Kamis (19/11).
Keterangan Kepala Dinas Kesehatan Payakumbuh Elzadaswarman, SKM, MPPT, di Balaikota Payakumbuh, Jum’at (20/11), Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2016 ini disosialisasikan kepada stakeholder yang berkaitan dengan unsur kesehatan. Mereka adalah Pimpinan Puskesmas se Kota Payakumbuh, forum Kota Sehat, Ormas, PKK, Dharmawanita, Bundo Kanduang, IDI, IBI dan Club Jantung sehat serta dihadiri juga oleh sejumlah pimpinan SKPD.
Sebagai pembicara, Dinkes Payakumbuh mengundang dr. Kartika Sari dari Dinas Kesehatan Prov. Sumbar. Ia membahas tentang “Introduksi Vaksin baru”. Serta Kepala Dinas Kota Payakumbuh sendiri, Elzadaswarman, SKM, MPPM yang membahas tentang “Kondisi Pelaksanaan Introduksi Vaksin Baru di Payakumbuh”.
Menurut Elzadaswarman, walikota yang diwakili Asisten III Iqbal Bermawi, pada acara sosialisasi itu, mengajak seluruh warga kota untuk menyukseskan PIN 2015. Seluruh peserta, diharapkan ikut memberikan sosialisasi tentang pentingnya imunisasi. Imunisasi adalah upaya pencegahan paling efektif, selain dapat mencegah penyakit tapi juga dapat melindungi orang sekitar. “Banyak masyarakat yang beranggapan, kalau imunisasi hanyalah formalitas dan membuang waktu. Namun, dengan imunisasi kepada keluarga, sistem kekebalan tubuh akan jauh lebih meningkat. Terlebih lagi dengan berbagai jenis penyakit baru yang belakangan muncul,” ujar Iqbal, dikuti Elzadaswarman.
Imunisasi diatur didalam Undang-undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009, dimana setiap anak berhak memperoleh Imunisasi dasar sesuai dengan ketentuannya untuk mencegah terjadinya penyakit yang dapat dihindari melalui Imunisasi dan Pemerintah wajib memberikan Imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. “Untuk itu, mari kitas sukseskan PIN Polio 2016 ini,” tegas kadis.
Kegiatan Advokasi dan Sosialisasi ini bertujuan untuk melibatkan seluruh elemen masyarakat terkait, untuk secara aktif terlibat dalam mensukseskan terselenggaranya PIN Polio 2016. “Pekan Imunisai Nasional ini akan dilaksanakan pada tanggal 8 – 15 Maret 2016 nanti. Dinas Kesehatan menargetkan, seluruh bayi dan anak di wilayah Kota Payakumbuh, menerima imunisasi sesuai dengan umur dan jenis imunisasi yang dibutuhkan,” kata Elzadaswarman.
Dikatakan Elzadaswarman, PIN Polio sebelumnya telah dilaksanakan tiga tahun berturut-turut pada tahun 1995, 1996 dan 1997. Saat itu, virus polio liar asli Indonesia (indigenous) sudah tidak ditemukan lagi. Namun , tanggal 13 Maret 2005 yang lalu, ditemukan kasus polio importasi pertama di Kecamatan Cidahu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. “Hal ini menjadi dasar, bahwa Imunisasi Polio akan kembali diberikan kepada bayi dan anak di seluruh Indonesia,” kata Elza.
Elzadaswarman berharap, masyarakat Payakumbuh mengetahui tentang pentingnya imunisasi bagi bayi dan anak. “Kesadaran tentang pentingnya imunisasi, diharapkan tumbuh dari orangtua, sehingga bayi dan anak memiliki kekebalan tubuh yang dibutuhkan. Menjadi sehat adalah hak anak. Anak yang sehat adalah Investasi bagi orangtuanya. Mari datang ke Puskesmas dan Posyandu terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio secara gratis,” tutup Elzadaswarman.