Oleh : Syaiful Anwar
Dosen FE Unand Kampus II Payakumbuh
Pengertian Moral dan Motivasi
- Semangat (Morale)
Dari segi bahasa:
Kata semangat yang diucapkan ketika segala sesuatu sesuai dengan apa yang kita harapkan adalah tindakan yang mudah.Semangat yang sebenarnya adalah ketika kita bisa mengatakan “semangat” ketika segala sesuatu jauh berbeda dari apa yang kita harapkan.
Menurut para ahli:
- Alfred.R.L,1997:66
Semangat kerja adalah sikap individu untuk bekerja sama dengan disiplin dan rasa tanggug jawab terhadap kegiatannya.
- Alex.S.Nitisemito,1992:66
Semangat kerja juga diartikan sebagai suatu kegiatan dalam melaksanakan pekerjaan secara cepat dan lebih baik menyelesaikan suatu kegiatan. - George.D.Hasley,1992:65
Semangat kerja merupakan perasaan yang memungkinkan seseorang bekerja untuk menghasilkan yang lebih banyak dan lebih baik. - Pariata.Westra,1988:65
Semangat kerja juga merupakan suatu sikap individu atau kelompok terhadap kesukarelaannya untuk bekerjasama agar mencurahkan kemampuanya secara menyeluruh.
Dari beberapa pegertian diatas dapat disimpulkan bahwa semangat kerja adalah kemauan darisetiap individu atau kelompok untuk salingv bekerja sama dengan giat disipliin dan penuh rasa tanggung jawab dalam melaksanakan tujuan yang telah ditetapkan.
- Motivasi (Motivation)
Dari Segi Bahasa:
Kata motivasi dalam bahasa inggris di sebut motivation yang berasal dari bahasa latin yakni movere yang berarti menggerakkn (to move) Motivasi dapat di artikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat ketekunan dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan ,baik yang bersumber dari dalam (motivasi internal)maupun yang berasal dari luar individu (motivasi eksternal).Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama,berbeda-beda antar satu dengan yang lainnya.
Definisi motivasi
Sebagai suatu kondisi yang menggerakkan manusia kearah yang lebih baik atau kearah satu tujuan tertentu.Motivasi sangat penting bagi suatu perusahaan karena dengan adanya motivasi diharapkan setiap karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai produktivitas kerja yang lebih tinggi.
Menurut Para Ahli:
- Munandar,2010:323
Motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya tujuan tertentu. - Murray,1968:7-8
Motivasi adalah sebuah faktor yang mengakibatkan munculnya memberi arah dan menginterprestasikan prilaku seorang (Wijino,2010:20) - Lowler,1973:3
motivasi sebagai perilaku yang dikontrol oleh pengontrolan pusat manusia yang mengarahkan individu untuk mencapai sesuatu tujuan(Sutarto, 2010: 20). - Arifin Hj.Zainal 1984:54
Motivasi adalah sebagai sesuatu yang bersmber dari dalam atau luar (Wijono,2010:21)
- Bernard Berendooni dan Gary.A.Stainer
Motivasi adalah kondisi mental yang mendorong aktivitas dan memberi energi yang mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan atau mengurangi ketidakseimbangan (Sedarmayanti, 2009:216).
- Winardi,2007:6
Motivasi adalah suatu kekuatan potensial yang ada di dalam diri seseorang manusia, yang dapat dikembangkannya sendiri atau dikembangkan oleh sejumlah kekuatan luar yang pada intinya berkisar sekitar imbalan moneter dan imbalan non moneter, yang dapat mempengaruhi hasil kinerjanya secara positif atau secara negatif, hal mana tergantung pada situasi dan kondisi yang dihadapi orang yang bersangkutan. - Manullang,2006:166
motivasi kerja tidak lain dari sesuatu yang menimbulkan dorongan atau semangat kerja”. Dengan kata lain motivasi kerja adalah pendorong semangat kerja. - Uno (2007:72)
motivasi kerja adalah dorongan dari dalam dan luar diri seseorang, untuk melakukan sesuatu yang terlihat dari dimensi internal dan dimensi eksternal”.
Dari Segi Sosial Ekonomi (Semangat Dan Motivasi Kerja Karyawan).
Kepuasan kerja mencerminkan sikap seseorang tenaga kerja terhadap pekerjaannya.Hadi (dalam anoraga,2006) mengungkapkan kepuasan kerja karyawan pada dasarnya adalah perasaan aman yang meliputi segi sosial ekonomi dan sosial psikologi.
Segi sosial ekonomi dapat dilihat dari segi gaji dan jaminan sosial yang diberikan oleh perusahaan dimana tempat iya bekerja.Tidak sedikit karyawan yang kehilangan semangat dan motivasi kerja bahkan lebih memilih untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya karena gaji yang sedikit dan tidak bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya.
Sedangkan dari segi psikologi dapat dilihat dari kesempatan yang diberikan oleh perusahaan untuk maju,memperoleh penghargaan serta hubungan baik dengan rekan kerja maupun atasannya. Jadi tambahan gaji dan tunjangan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan yang memiliki prestasi bisa juga menjadi semangat dan motivasi kerja bagi karyawan lain yang ingin menjadi seperti rekan kerjanya.
Jenis-Jenis Semangat Dan Motivasi Kerja Karyawan
Adapun jenis-jenis motivasi menurut Hasibuan (2007:222) terbagi atas dua yaitu:
- Motivasi Positif (insentif positif)
Artinya manajer memotivasi bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi baik. Dengan motivasi positif ini, semangat kerja bawahan akan meningkat karena manusia pada umumnya senang menerima yang baik-baik saja.
- Motivasi negatif (insentif negatif)
Artinya manajer memotivasi bawahannya dengan memberikan hukuman kepada mereka yang pekerjaannya kurang baik (prestasinya rendah). Dengan motivasi yang negatif ini semangat kerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, namun untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat dan motivasi kerja karyawan menurut pendapat Tohardi(2002:431) adalah sebagai berikut:
- Kebanggaan pekerja terhadap pekerjaannya dan kepuasan dalam mengerjakan pekerjaan dengan baik dan bertanggung jawab.
- Sikap terhadap pemimpin.
- Hasrat yang tinggi untuk maju.
- Perasaan telah diberlakukan dengan baik.
- Kemampuan untuk bergaul dengan kawan sekerja.
Menurut Nawawi 2003 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi semnagt kerja karyawan adalah sebagai berikut:
- Faktor minat atau perhatian terhadap pekerjaan.
Karyawan yang memiliki perhatian atau minat terhadap pekeraan yang dibebankan akan memiliki moral dan semangat kerja yang positif atau tinggi.
- Faktor upah atau gaji
Upah atau gaji yang diperoleh sangat besar pengaruhnya terhadap semangat kerja.Upah yang cukup besar dengan pekeraan yang sesuai dianggap sebagai slah satu penyebab meningkatnya semangat kerja karyawan.
- Faktor status sosial berdasarkan jabatan
Jenis jabatan atau pekerjaan yang dipangku oleh karyawan pada umumnya mempengaruhi status sosial,baik dilingkungan kerja maupun di lingkungan masyarakatnya.Pekerjaan atau jabatan yang di emban memberikan posisi yang tinggi dan terhormat ,maka cenderung mempertinggi semangat kerja karyawan.
- Faktor tujuan yang mulia dan pengabdian
Karyawan yang bekerja dengan cita-cita mewujudkan tujuan yang mulia menunjukan sikap bersedia dalam pekerjaan meskipun tidak memperoleh penghasilan yang memadai.
- Faktor suasana lingkungan kerja
Lingkungan kerja yang menyenangkan karna bersih,teratur, rapi, sejuk,sirkulasi udara lancar,cukup luas dan tidak menghambat gerakan dalam bekerja daapat meningkatkan semngat kerja karyawan.
- Hubungan manusiawi yang dikembangkan
Kondisi hubungan sosial yang bersumber dari hubungan manusiawi,yang dikembangkan antar pekerja dalam suatu organisasi merupakan faktor yang mempengaruhi semangat kerja.
Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap semangat kerja karyawan menurut Zainun (2004:172) adalah sebagai berikut :
- Hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan bawahan terutama antara pimpinan yang sehari-hari berhadapan langsung dengan karyawan yang dibawahinya.
- Kepuasan karyawan terhadap tugas dan pekerjaan karena memperoleh tugas yang disukai sepenuhnya.
- Terdapatnya suasana ataupun iklim kerja yang bersahabat sehingga mampu meningkatkan semangat kerja karyawan.
- Rasa kemanfaatan bagi tercapainya tujuan organisasi yang juga merupakan tujuan bersama-sama mereka yang diwujudkan secara bersama-sama pula.
- Adanya tingkat kepuasan ekonomi sebagai imbalan yang dirasakan adil terhadap jerih payah yang telah diberikan oleh organisasi.
- Adanya ketenangan jiwa,jaminan kepastian serta perlindungan terhadap segala sesuatu yang dapat membahayakan diri pribadi dan karir dalam pekerjaan.
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan (energi) seseorang yang dapat menimbulkan tingkat ketekunan dan antusiasmenya dalam melaksanakan suatu kegiatan, baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi internal) maupun dari luar individu (motivasi eksternal). Motivasi yang ada pada setiap orang tidaklah sama, berbeda-beda antara yang satu dengan yang lain. sebagai contoh seseorang bisa termotivasi dengan gaji yang tinggi namun hal tersebut tidak berlaku bagi orang lain karena ada yang menolak gaji besar demi mendapatkan pekerjaan yang sesuai minat mereka. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki seseorang akan banyak menentukan kualitas perilaku yang ditampilkannya, saat orang tersebut bekerja.
Faktor internal yang mempengaruhi Motivasi Kerja adalah:
- Persepsi seseorang mengenai diri sendiri;
- Harga diri.
- Harapan pribadi.
- Kebutuhan.
- Keinginan.
- Kepuasan kerja.
- prestasi kerja yang dihasilkan.
Sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi motivasi seseorang, antara lain:
- Jenis dan sifat pekerjaan.
- Kelompok kerja dimana seseorang bergabung.
- Organisasi tempat bekerja.
- Situasi lingkungan pada umumnya.
- Sistem imbalan yang berlaku serta cara penerapannya.
Motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang atau motif mempunyai dua unsur, yaitu berupa daya dorong untuk berbuat dan sasaran atau tujuan yang akan diarahkan oleh perbuatan itu. Dua unsur inilah yang membuat seseorang mau melakukan kegiatan dan sekaligus mencapai apa yang dikehendaki melalui kegiatan tersebut. Dan kedua unsur tersebut tidak dapat dipisahkan, karena bila salah satu unsur tidak ada maka tidak akan timbul suatu kegiatan.
Sumber dari motivasi kerja sebenarnya adalah adanya kesempatan untuk berkembang ,jenis pekerjaan yang dilakukan,serta adanya perasaan bangga menjadi bagian dari organisasi dimana seseorang tersebut bekerja.Disamping itu motivasi juga dipengaruhi oleh rasa aman dalam bekerja,gaji yang adil dan kompetitif,lingkungan kerja yang menyenangkan,penghargaan atas prestasi kerja,serta perlakuan adil dari pimpinan.
Tujuan Memberikan Semangat dan Motivasi Kerja Karyawan.
Hasibuan (2007:221) mengemukakan beberapa tujuan pemberian motivasi adalah untuk :
- Mendorong gairah dan semangat kerja karyawan
- Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan
- Meningkatkan produktivitas kerja karyawan
- Mempertahankan loyalitas dan kestabilan
- Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi karyawan
- Mengefektifkan pengadaan karyawan
- Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik
- Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi karyawan
- Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan
- Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya
- Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku
- Dan lain sebagainya.
Motivasi diperlukan dalam suatu organisasi karena dapat mendorong kinerja pegawai. Tujuan ini dapat dicapai jika manajer suatu organisasi memahami dengan tepat jenis-jenis motivasi dalam rangka mendorong pegawai untuk bekerja dan memberikan insentif terhadap hasil pekerjaannya. Disisi lain pegawai dapat menghindarkan diri untuk berperilaku pada jenis motivasi negatif yang menyebabkan terhambatnya tujuan organisasi
Faktor Penghambat Dan Pendorong
- Faktor penghambat:
- Atasan terlalu obral janji
- Bila salah dikritik-Bila benar tak ada pujian
- Informasi disembunyikan
- Keahlian tidak digunakan
- Kemampuan tidak dikembangkan
- Masa depan karir tidak jelas
- Suasana kerja yang feodal, gila hormat
- Atasan yang selalu dan terbiasa berlindung pada hak prerogatifnya (this is my way), ketika mengambil keputusan jauh dari suasana dialogis.
- Kesenjangan fasilitas antar karyawan pada level-level tertentu yang diberikan perusahaan jomplang.
- Faktor pendorong
- Motivasi financial
yaitu dorongan yang dilakukan dengan memberikan imbalan finansial kepada karyawan. Imbalan tersebut sering disebut insentif.
- Motivasi nonfinansial
yaitu dorongan yang diwujudkan tidak dalam bentuk finansial/ uang, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan, pendekatan manusia dan lain sebagainya (Gitosudarmo dan Mulyono , 1999).
Baca Juga: PELATIHAN INDUSTRI