Solok,Beritasumbar.com–
Kopi solok yang sudah mulai di kenal oleh banyak pihak, dan sudah beberapa kali di ikutkan dan di perdagangkan secara International oleh Gapoktan Surian permai yang di ketuai oleh Edra Novid, Umur 39 tahun, Penanaman besar-besaran dilakukan pada tahun 1999-2000 pada saat itu Gamawan Fauzi menjabat sebagai Gubernur Sumatera barat. Lokasi di daerah Lolo, surian dan sekitar kecamatan pantai cermin kabupaten Solok dengan luas lahan 650 hektar Kemudian di lakukan pengembangan pada tahun 2007 seluas 65 hektar di daerah Surian,pada tahun di tambah 2008 seluas 15 hektar dan 2009 seluas 125 hektar.
Bisa dikatakan kopi yang berada didaerah pantai cermin ini menjadi cikal bakal lahirnya kopi Solok karena menurut beberapa informasi ketika pada masa Belanda sudah ada dilakukan penanaman kopi bahkan Belanda membuat gudang kopi di daerah surian. Ini sangat membuktikan bahwa kopi solok lahir dan orinigal didaerah Surian ini.
Kegiatan perkopian sudah dilakukan turun-temurun oleh beberapa generasi yang ada didaerah Surian ini dalam rangka penaman dan pengolahan kopi arabicasolok, hal itu yang membuat Edra Novid lulus FMIPA Unri tertarik untuk pulang kampung mengolah kopi arabica yang sudah dikelola oleh orang tua semenjak dahulu, karena memang ayah beliau seorang Pelaku usaha rempah-rempah sampai hari ini.
Kopi arabica Minang Solok ini sudah banyak dikenal oleh beberapa orang baik sebagai pelaku usaha, peneliti dan pengiat perkopian, di berapa daerah di Indonesia bahkan maca negara, pada bulan April 2014 kelompok tani Surian permaiyang di pimpin Edra Novid mewakili Indonesia menampilkan kopi arabica Minang solok yang diolahnya di Seatle America didampingi kepala Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Barat Ir.Fajarudin. bersama dengan asosiasi kopi specialityIndonesai atau SCAI mengikuti festival tersebut. Pada kesempatan itu kopi arabica Solok yang di olah oleh Edra Novid mendapatkan Penghargaan kopi terbaik.Hasil ini membuat kopi ini mendapat kontrak dagang dengan perusahaan kopi di Amerika.
Gapoktan Surian permai sudah banyak mensuplay kopi yang diolahnya kebeberapa coffeeshop yang ada di Sumatera Barat bahkan Indonesia.Kopi jenis arabica yang di olah oleh gapoktan Surian dengan CV. Yudi Putra menjalin kerjasama untuk mengirim kopi ke beberapa negara seperti Australia, Korea , Jepang,selain itu juga menjalin hubungan yang sama PT. Santiang Export untuk mengirim kopi ke America serikat.
Gapoktan Surian Permai sudah banyak mendorong petani kopi untuk dapat melakukan budidya kopi arabica di beberapa daerah di solok seperti daerah air batumbuk, alahan panjang, solok selatan dan beberapa daerah lain, agar produksi kopi arabica Minang solok dapat terpenuhi sebagai permintaan yang ada baik dalam dan luar negeri, apalagi daerah solok merupakan daerah yang memiliki tanah dan iklim yang sangat baik untuk budi daya kopi arabica.
Gapoktan Surian Permai juga sudah di tunjang dengan adanya kebun milik anggota kelompok tani yang merupakan aggotanya , para anggota selalu dilakukan pendampingan dengan Standar pengolahan kopi arabica dengan baik di mulai dari pembukaan lahan, penanaman, perawatan dan pasca panen yang selalu dilakukan kontrol oleh team dari gapoktansurian dan team dari luar gapoktan seperti dinas perkebunan Sumatera barat, Assosiasi Spesesaility Coffee Indonesia, CV. Yudi Putra, Nusantara Coffee dan pelaku kopi lainya, bahkan pembibitan dari gapoktan ini sudah memiliki sertifikasi yang menggeluarkan Badan Pengawas Mutu benih Sumatera Barat, benihnya yang sudah dikeluarkan SK Ddari kementrian pertanian, PIRT, SIUP SITU TDP, sertifikat hasil Cupping SCAI, Sertifikat Kontes kopi dari aeki, sertifikat Roaster SCAI dan kementrian perindustrian, serta sedang dalam proses sertifikat organik kopi arabica untuk gapotan ini.
Kopi arabica Solok yang di produksi gapoktan ini sudah memiliki standar penggolahan kopi arabica dengan benar dan penuh dengan kontrol pengawasan baik internal dan eksternal, sehingga kopi yang dikeluarkan dapat dikatakan jelas mulai dari bahan tanam, pasca panen, roasting dan lain sebagainya, gopoktan Surian Permai juga membuka lebar bagi semua pihak untuk dapat pelaku dan pengiat kopi untuk datang dan berdikusi serta melihat kebun, pongolahan yang mereka lakukan(Pebriansyah)
