Kabut asap dalam tiga hari terakhir di Kota Payakumbuh, kian tebal. Jarak pandang kian pendek, hanya sekitar 200 meter. Lebih-lebih di pagi hari, dari pukul 06.00 sampai 09.00 WIB, kabut menyelimuti sangat tebal. Jarak pandang pun hanya sekitar 100 meter. Kendaraan bermotor yang lalulalang di jalan raya terrpaksa menyalakan lampu kendaraan, guna mengantisipasi terjadinya kecelakaan lalulintas.
Khawatir menimbulkan dampak lebih luas, terutama terhadap gangguan kesehatan warga kota, Pemko Payakumbuh mengambil kebijakan untuk meliburkan sekolah selama dua hari, terhitung Selasa dan Rabu (11-12 Maret). “Libur sekolah itu harus kita lakukan, setelah disepakati oleh SKPD terkait dan diizinkan pasangan Walikota Riza Falepi dan Wawako H. Suwandel Muchtar,” ucap Sekdako H. Benni Warlis, di Balaikota Payakumbuh, Senin (10/3).
Pihak Bapedalda Sumbar pun, dikatakan Sekdako Benni, akan menurunkan petugasnya ke Payakumbuh, guna mengulang kembali pengujian tingkat polusi udara Payakumbuh. Mudah-mudahan, satu atau dua hari ini, petugas Bapedalda Sumbar datang ke Payakumbuh, sebutnya.
Menurut Benni, dalam rapat yang dipimpinnya, setelah mendapat masukan dari Staf Ahli Walikota dr. Merry Yuliesday, Kadis Kesehatan Elzadaswarman, Kadishubkominfo Adrian, Kadisdik H. Hasan Basri, Sy, Asisten II Amriul dan Kepala BPBD diwakili Fahlepi Mazni dan sejumlah pejabat lainnya, disimpulkan, ketebalan asap kabut Payakumbuh, sudah berada pada level yang tidak sehat dan harus diwaspadai.
Meski laporan yang diterima dari seluruh puskesmas dan RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, penyakit gangguang pernafasan atau ISPA belum meningkat, tapi diputuskan pemko harus melakukan tindakan antisipatif dan preventif, guna melindungi seluruh warga kota dari ancaman bahaya kabut asap kiriman dari Riau ini.
“Bapak Walikota Riza Falepi dan Wawako Suwandel Muchtar, sudah perintahkan kami untuk mengkaji secara teknis dari ancaman bahaya kabut asap ini. Karena sudah mengancam keselamatan warga, makanya untuk tahap awal sekolah kita liburkan selama dua hari, yang sudah dimulai besok (Selasa, Red),” kata Benni.
Rapat juga memutuskan, pemko membuka 4 Posko Kesehatan di empat titik, masing-masing di kawasan Tugu Adipura atau di depan Ex. Kantor Bupati Limapuluh Kota, di pelataran parkir Medan nan Bapaneh Ngalau Indah, di pertigaan Tanjung Anau Koto nan Gadang serta di kawasan GOR Kubu Gadang Payakumbuh. Di Posko Kesehatan, warga akan dilayani, jika tiba-tiba mendapatkan gangguan kesehatan yang diakibatkan kabut asap
Selain itu, pemko juga mengerahkan tiga mobil unit penerangan (halo-halo, Red), masuk kampung ke luar kampung, sambil mengajak warga meningkatkan kewaspadaannya terhadap bahaya kabut asap. Warga diminta, jika tidak terlalu penting, lebih baik tidak keluar rumah. Banyak minum air putih dan hindari membakar sampah. Termasuk tidak membakar rokok,” ungkap sekdako.
Himbauan warga mengurangi aktifitas ke luar rumah sudah dilakukan Dinas Kesehatan Payakumbuh sejak Februari lalu. Seluruh petugas puskesmas dan Dinkes, gencar memberikan penyuluhan kepada warga. Warga juga mendapatkan masker secara cuma-cuma di puskesmas. Menurut catatan Dinkes, sedikitnya 5.000 masker sudah diberikan kepada warga.