Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengaku mengenal salah satu mantan tim suksesnya yang ditengarai ikut ‘bermain’ dalam pengadaan bus di DKI. Mantan anggota tim sukses Jokowi itu pernah menjadi relawan Jokowi dan FX Hadi Rudyatmo ketika Pemilukada Walikota Solo pada 2005 dan 2010.
“Ya kenallah. Saya memang kenal,” ucap Jokowi di Balaikota DKI, Jakarta, Senin (10/3/2014).
Namun, Jokowi tidak menjelaskan sejauh mana dirinya mengenal pria yang juga pernah menjadi anggota DPRD Kota Solo periode 2004-2009 itu. Jokowi hanya menjelaskan, mekanisme pengadaan memang harus melalui proses tender atau lelang dengan risiko ‘permainan’ yang tak dapat dihindari.
Pemenangnya, dikatakan Jokowi, pun bisa saja tetangga, kerabat, bahkan musuhnya ataupun pihak yang tak disangka-sangka. Namun, Jokowi menekankan dirinya tidak memberi jalan kepada siapapun untuk ikut dalam tender pengadaan bus.
“Itu kan risiko mekanisme. Saya nggak ngerti juga. Ikut lelang dan membawa foto saya atau makelar, perantara. Masa saya ngurusin. Nggak mngkin. Dia kerja apa juga nggak ngerti,” imbuhnya.
Jokowi juga menegaskan terus berusaha memisahkan urusan pemerintahan, keluarga, dan pertemanan. Jokowi tak akan mencampuradukkan semua hal itu.
Politisi PDIP ini mengaku seringkali menyampaikan agar masyarakat tidak mempercayai oknum yang menggunakan foto dirinya dan memanfaatkan dengan menjual nama ‘Jokowi’. Apalagi untuk dapat masuk ke dalam sebuah proyek.
“Selalu saya sampaikan, hati-hati sama yang bawa foto saya. Ngaku keluarga, ngaku teman dekat, ngaku timses Jokowi. Timses kita punya ribuan. Itu juga bukan tim, tapi masyarakat yang jadi relawan,” ungkapnya.
LSM Fakta melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tentang adanya indikasi korupsi dalam proyek pengadaan 656 bus Transjakarta tahun anggaran 2013 oleh Dinas Perhubungan Pemprov DKI Jakarta. (Yus/liputan 6)