Libur sekolah di Payakumbuh diperpanjang dua hari lagi, 13-14 Maret. Tapi, pada hari Jum’at, seluruh pelajar menyelenggarakan Shalat Istisqa, untuk meminta diturunkan hujan kepada Allah SWT. Kebijakan tersebut ditempuh Pemko Payakumbuh, menyusul rapat evaluasi yang dilakukan SKPD terkait, menyangkut kabut asap yang masih menyelimuti kota ini. “Kabut asap bukan berkurang, tapi malah makin bertambah, terutama dipagi hari,” sebut Sekdako H. Benni Warlis.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, yang dihubungi di Balaikota, Rabu (12/3), membenarkan, kalau libur sekolah ditambah dua hari, Kamis dan Jum’at. Pihak Dinas Pendidikan Payakumbuh sudah memberi tahu seluruh kepala sekolah, mulai dari TK/RA sampai ke SMA/SMK/MA, untuk menambah libur sekolah, kata walikota.
Menurut Walikota Riza Falepi, khusus di hari Jum’at, selain pelajar menggelar shalat minta hujan, seyogianya hal yang sama dilakukan seluruh warga kota di setiap kelurahan atau kecamatan. Shalat Istisqa, tidak sekedar meminta hujan di bumi Payakumbuh, tapi juga kita do’akan hujan bisa turun di kawasan hutan di Provinsi Riau, pada sumber apinya. “Do’a kita bersama dalam shalat Istisqa, mudah-mudahan membantu Pemprov Riau keluar dari persoalan hutan yang terbakar itu,” kata Riza.
Rapat evaluasi yang dilakukan SKPD terkait, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dishubkominfo dan Kantor Lingkungan Hidup, dipimpin Sekdako H. Benni Warlis itu, menyimpulkan, kabut asap masih dalam level berpotensi menganggu pernafasan. Kandungan PM-10 masih di atas 150 Psi, mencapai 158 Psi.
Posko Siaga Darurat Kabut Asap yang digelar pemko pada 4 titik, masing-masing di Medan nan Bapenah Taman Wisata Ngalau Indah, di depan eks kantor bupati di Jalan Sudirman, di kawasan GOR Kubu Gadang dan di batas kota di Tanjung Anau, Payakumbuh Utara, sejak Senin (10/3), memberikan pelayanan terhadap masyarakat yang mendapat gangguan kesehatan akibat kabut asap. Setiap hari, ratusan masyarakat dilayani pada masing-masing posko.
