26 C
Padang
Jumat, April 19, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Jokowi: Target Dua Minggu Hilangkan Asap
J

Kategori -
- Advertisement -

Pekanbaru – Presiden Joko Widodo menyatakan dengan bantuan negara asing dalam penanggulangan kebakaran lahan dan hutan, penanggulangan masalah asap di Indonesia ditargetkan selesai dalam tempo dua pekan ke depan.

“Target (selesaikan masalah asap) kira-kira dua minggu dari Menko Polhukam dan Kepala BNPB, tapi saya berharap bisa lebih cepat dari itu,” kata Presiden Jokowi saat meninjau penanggulangan kebakaran lahan di Desa Rimbo Panjang, Kabupaten Kampar, Riau, Jumat.

Presiden mengatakan Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM (Menko Polhukam) Luhut B. Panjaitan dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei kini sudah berada di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) untuk mengurus kedatangan pesawat bantuan negara asing.

Menurut Presiden, bantuan pesawat-pesawat dari luar negeri yang sudah dipastikan adalah dari Malaysia, Singapura, Rusia dan Tiongkok.

“Dalam sehari-dua hari (bantuan) sudah masuk dan langsung fokus melakukan konsentrasi ke Sumsel karena asap masuk dari sana,” kata Presiden Jokowi.

Dalam kunjungan ke lahan bekas terbakar di Rimbo Panjang tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya sempat menyatakan bahwa luas kebakaran lahan dan hutan mencapai sekitar 1,7 juta hektare, dan telah mengakibatkan kabut asap menyelimuti hampir seluruh Pulau Sumatera, Kalimantan hingga ke negeri jiran.

“Luas kebakaran sekitar 1,7 juta hektare, itu di Sumatera dan Kalimantan,” kata Siti Nurbaya saat mendampingi Presiden Jokowi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan selama September hingga awal Oktober ini, kebakaran di Riau relatif bisa dikendalikan.

Hal itu dilihat dari jumlah titik panas (hotspot) yang sangat sedikit, bahkan seringkali nihil. Masyarakat Riau justru menjadi korban asap kiriman dari provinsi tetangga.

“Kebanyakan hotspot di wilayah Sumsel dan Jambi. Asap yang ada di Riau pun karena keadaan alam, angin yang berembus itu membawa kabut asap ke Riau,” katanya.

Meski begitu, ia mengatakan pemerintah daerah di Riau tetap akan terus melakukan pencegahan dan pengawasan agar jangan sampai ada pihak perusahaan dan masyarakat melakukan pembakaran kembali.

Mengenai upaya pencegahan, Arsyadjuliandi mengatakan upaya pencegahan kebakaran di Riau akan terus ditingkatkan dengan program sekat kanal.

“Sekat kanal sebenarnya sudah mulai dari 2014 tapi memang kurang optimal, karena itu akan kamia anggarkan lagi melalui APBD Perubahan 2015,” katanya. (Ant/FB Anggoro)

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img