Kota Payakumbuh punya Komunitas Tangan di Ateh (KTA), diprakarsai sejumlah PNS Pemko Payakumbuh. Organisasi sosial yang sudah berusia dua tahun ini, baru-baru ini meluncurkan program unggulan, membantu keluarga golongan ekonomi lemah di kota ini. Program yang dikemas berupa G2 (give and get) Plus-plus (baca, Jitu Plus-plus).
“Jika anda memberi maka anda akan mendapatkan lebih dari apa yang anda berikan,” ucap Koordinator Jitu Plus-plus Payakumbuh Desfitawarni, mengomentari makna dari G2 Plus-plus itu, di Balaikota Payakumbuh, Rabu (16/10).
Gelar acara perdana yang dilakukan Jitu Plus-plus, berbentuk bazaar pakaian di Simpang Bukik Sitabuah Kelurahan Padang Tangah Payobada, 5 September 2013. Pakaian yang dijual dengan harga terjangkau itu, sumbangan PNS di jajaran Pemko Payakumbuh dan masyarakat kota ini.
Hasil penjualan pakaian tersebut akan didonasikan kepada keluarga kurang mampu, terutama buat biaya pendidikan dan pemeliharaan kesehatan. Sekarang ini, Jitu Plus-plus punya dana hasil penjualan pakaian mendekati Rp1 juta, dan siap dikucurkan kepada yang berhak menerimanya.
Menurut Desfitawarni, pakaian yang diterima Jitu Plus-plus dari penyumbang, masih layak pakai dan layak guna, tapi tidak termanfaatkan oleh pemiliknya. Bazar pakaian dimaksud, dikatakan, sangat diminati masyarakat. Tidak hanya kalangan menengah ke bawah, tapi juga kalangan yang punya rezeki lebih. “Kita senang, komunias ini bisa berbuat untuk membantu kaum dhuafa,” kata Desfiwarni, sambil mengajak warga dan PNS menyerahkan pakaian yak tak dipakai lagi ke sekreariat Jitu Plus-plus di Balaikota Payakumbuh.
