Padang,-Kesehatan dan perkembangan anak merupakan salah tujuan pembangunan kesehatan dalam Sustainable Development Goals targets (SDGs) 2015. Gangguan pertumbuhan mempunyai hubungan yang kuat dengan angka kesakitan dan kematian pada anak usia dibawah 5 tahun, sementara keterlambatan perkembangan berhubungan dengan masalah psikososial, perkembangan intelektual dan kemampuan belajar.
Perawat memainkan peranan yang penting dalam memberikan program pelatihan terhadap orang tua untuk mempertahankan kesehatan dan perkembangan anak. Ibu merupakan bagian yang terpenting dalam pengasuhan anak. Saat ini masih banyak ibu-ibu yang belum mengetahui tentang tentang klasifikasi status gizi pada anak dan tentang pola perkembangan yang normal pada anak sesuai usia.
Berdasarkan hasil survey di Jorong Guguak Randah Nagari Guguak Tabek Sarojo, Ibu-ibu yang memiliki anak balita masih memiliki pengetahuan yang terbatas terkait deteksi dini pada pertumbuhan dan perkembangan anak serta stimulasi yang dapat dilakukan untuk merangsang perkembangan pada bayi balita mereka.
Kurangnya pengetahuan dan pemahaman serta ketrampilan ibu dalam melakukan deteksi dini terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, dapat berakibat pada gangguan kesehatan dan masalah perkembangan pada anak di kemudian hari. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu program pelatihan yang berkelanjutan kepada ibu-ibu yang memiliki balita tentang deteksi dan stimulasi tumbuh kembang anak. Program ini dapat dimulai dari melatih kader posyandu yang merupakan anggota masyarakat yang secara sukarela dalam menyelenggarakan kegiatan posyandu.
Dengan diadakan pelatihan ini diharapkan kader memiliki pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang deteksi dini dan stimulasi tumbuh kembang anak sehingga dapat memotivasi ibu yang memiliki balita untuk membawa balita mereka ke Posyandu.
Program pelatihan tersebut menjadi bagian dari program kemitraan berbasis masyarakat tim dosen Fakultas Keperawatan Anak yang dilakukan oleh Hermalinda, Yanti Puspita Sari dan Arif Rahman Mansyur. Pada tahap awal program pelatihan tersebut dilaksanakan di Wilayah Kerja Puskesmas IV Koto Kabupaten Agam.
Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan pada hari: Minggu, tanggal 02 Agustus 2020 di posyandu melati. Kegiatan ini diikuti oleh 11 orang kader dan 11 orang ibu yang memiliki anak usia 1-3 tahun. Kegiatan dimulai dari pukul 10.00 sampai dengan pukul 12.30 WIB. Sebelum kegiatan dimulai, tim melakukan pre test untuk menilai pengetahuan ibu tentang tumbuh kembang anak, deteksi dini dan stimulasi dini tumbuh kembang anak.
Setelah melakukan pre test, kegiatan pendidikan kesehatan dimulai dengan pemberian materi mengenai konsep tumbuh kembang pada anak, pemantuan tumbuh kembang pada anak dan deteksi dini tumbuh kembang anak. Setelah memberikan edukasi, tim pelaksana (narasumber) melakukan simulasi tentang pemantuan tumbuh kembang anak, mendampingi dan membimbing kader untuk melakukan deteksi dini tumbuh kembang kepada anak usia 1-3 tahun secara langsung dan memberikan edukasi kepada ibu untuk melakukan tindakan stimulasi tumbuh kembang anak. Setelah kegiatan dilaksanakan, tim melakukan evaluasi dengan memberikan kuesioner post test tentang pengetahuan, sikap dan tindakan deteksi dini tumbuh kembang anak.

Kegiatan ini ditutup pada pukul 12.30, dengan memberikan kenang-kenangan kepada posyandu berupa peralatan untuk deteksi dini tumbuh kembang anak (alat tersebut berupa timbangan dan alat skrining perkembangan anak). Program pelatihan tentang deteksi dini tumbuh kembang anak dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan dan berjalan dengan lancar.
Kader dan ibu yang mempunyai anak usia 1-3 tahun, dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai dengan akhir dan memberikan umpan balik yang positif terhadap materi yang telah disampaikan narasumber. Hasil dari kegiatan seminar dapat dilihat sebagai bahwa terdapat peningkatan pengetahuan, sikap dan ketrampilan kader serta ibu yang mempunyai anak usia 1-3 tahun dalam deteksi dini tumbuh kembang anak.
Penulis: Hermalinda