Hujan deras dan angin ribut yang terjadi di Payakumbuh sepanjang Senin (28/10) siang hingga malam hari, membuat 80 rumah terendam banjir di Kecamatan Payakumbuh Utara. Kemudian, dua bangunan rumah penduduk di kelurahan berbeda, rusak berat ditimpa pohon. Sementara, puluhan hektar sawah yang tengah menguning, sejumlah kebun cabe dan kolam ikan petani ikut terendam banjir. Gagal panen mengancam pemilik sawah, cabe dan pemilij kolam ikan. Kerugian masih dihitung SKPD terkait.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama Sekdako Benni Warlis, Asisten I Yoherman, Kadis PU Muswendri Evites dan Kepala Badan Kesbang Penanggulangan Bencana Daerah Yufnani Awai serta Camat Payakumbuh Utara Novriwandi, turun ke lokasi musibah, Selasa (29/10) pagi. Di lapangan, Walikota langsung mengeluarkan instruksi kepada pimpinan SKPD terkait, agar segera melakukan tindakan antisipatif, guna meminimalisiri musibah, agar tidak mengundang korban lebih banyak.
Walikota Riza Falepi, juga memerintahkan Dinas PU, Badan Kesbang Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial, SKPD terkait lainnya, serta camat dan kepala kelurahan, untuk siaga penuh, mengingat musim hujan diperkirakan masih terjadi beberapa hari ke depan. Pimpinan SKPD tersebut diminta menyiapkan petugas penanggulangan bencana dan alat-alat berat.
Dua rumah penduduk yang ditimpa pohon, terjadi di Kelurahan Balai Betung dan di Kelurahan Nan Kodok, Koto nan Gadang. Di Balai Betung, rumah milik keluarga Zainal, 48 th, ditimpa pohon durian yang tengah berbuah muda cukup lebat. Rumah keluarga pedagang pastel pedas ini, mengalami kerusakan pada bagian dapur dan sebagian rumah induknya.
Laporan Lurah Balai Betung, Indra Martini, musibah terjadi Senin sore, sekitar pukul 18.00 WIB. Saat itu keluarga tengah istirawah di ruang tengah. Hujan deras dan angin rebut itu, tak diduga keluarga Zainal akan menumbangkan pohon durian yang berada sekitar 5 meter dari belakang rumahnya.
Kejadian yang sama juga menimpa keluarga Hardi, 42 th, warga Kelurahan Nan Kodok. Rumah petani ini belah dua ditimpa pohon kelapa. Musibah ini terjadi Senin, sekitar pukul 18.00. Saat itu, Hardi bersama isteri dan dua anaknya tengah berada di ruang tamu. Masih untung, musibah ini tidak membawa korban.
Di Kelurahan Payolinyam, laporan Kepala Kelurahan Bismar kepada Walikota, tercatat 80 rumah terendam banjir, meliputi 20 KK di RT 02/RW02 dan 60 KK di RT 01/RW 01. Selain merendam rumah hingga lutut, banjir di Payolinyam ini juga merusak puluhan hektar sawah yang tengah menguning serta beberapa hektar tanaman cabe yang tengah berbuah. Beberapa kolam ikan penduduk juga terendam, sehingga ikannya hanyut dibawa arus. Akibat banjir ini, petani setempat amat terpukul, karena ancaman gagal panen.
Walikota Riza Falepi, meminta Camat dan SKPD-SKPD tersebut menghimpun data korban sesegeranya. Sehingga Pemko segera menurunkan bantuan terhadap sejumlah korban yang mengalami kerugian. “Kita akan segera mengucurkan bantuan buat para korban,” ucap Riza di lapangan.