Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia. Kualitas hidup pasien dengan penyakit ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk dukungan keluarga. Dukungan keluarga dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan pasien, seperti kepatuhan terhadap pengobatan, kesehatan mental, dan kemampuan beradaptasi dengan penyakit. Studi yang dilakukan tim peneliti Fakultas Keperawatan Universitas Andalas kepada 138 pasien PJK yang telah menjalani pemasangan cincin/ ring jantung menemukan bahwa dukungan keluarga memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas hidup pada pasien PJK dengan nilai p value = 0,015 dan koefisien korelasi (r) = 0,206.
Nilai p value menunjukkan tingkat signifikansi hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup pada pasien PJK. Nilai p ini lebih kecil dari 0.05, yang berarti hubungan tersebut signifikan secara statistik. Ini menunjukkan bahwa ada cukup bukti untuk menyatakan bahwa terdapat hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup pada pasien PJK. Nilai korelasi (r = 0.206) menunjukkan arah dan kekuatan hubungan antara kedua variabel. Nilai r positif (0.206) menunjukkan bahwa arah hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup adalah positif. Artinya, ketika dukungan keluarga meningkat, kualitas hidup cenderung meningkat pula. Nilai korelasi sebesar 0.206 menunjukkan bahwa kekuatan hubungan antara dukungan keluarga dan kualitas hidup pada pasien PJK adalah lemah. Meskipun ada hubungan positif, pengaruh dukungan keluarga terhadap kualitas hidup tidaklah kuat. Secara keseluruhan, hasil temuan ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan secara statistik antara dukungan keluarga dan kualitas hidup dengan arah korelasi positif. Dukungan keluarga yang lebih tinggi berhubungan dengan kualitas hidup yang lebih baik pada pasien PJK.
Dukungan keluarga memiliki banyak manfaat bagi pasien dengan penyakit jantung koroner antara lain:
a) Meningkatkan kepatuhan terhadap pengobatan; dukungan keluarga dapat membantu pasien lebih disiplin dalam mengikuti regimen pengobatan yang dianjurkan oleh dokter. Keluarga dapat mengingatkan pasien untuk minum obat sesuai jadwal, mengikuti diet yang dianjurkan, dan menjalani aktivitas fisik yang sesuai.
b) Mengurangi stres dan kecemasan; kehadiran dan dukungan emosional dari keluarga dapat membantu mengurangi tingkat stres dan kecemasan yang sering dialami pasien pjk. Rasa tenang dan nyaman yang dihasilkan dari dukungan keluarga dapat berdampak positif pada kondisi psikologis pasien.
c) Meningkatkan kualitas hidup; dukungan keluarga yang baik dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Pasien merasa lebih termotivasi dan bersemangat untuk menjalani hidup sehari-hari karena adanya dukungan moral dan emosional dari orang-orang terdekat.
d) Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan penyakit; pasien yang mendapatkan dukungan keluarga cenderung memiliki kemampuan beradaptasi yang lebih baik terhadap kondisi kesehatannya. Keluarga dapat membantu pasien dalam menerima dan mengelola penyakitnya dengan lebih baik, sehingga pasien dapat tetap menjalani kehidupan dengan optimisme.
e) Penyediaan bantuan praktis; selain dukungan emosional, keluarga juga dapat memberikan bantuan praktis seperti membantu dalam kegiatan sehari-hari, mengatur jadwal kunjungan ke dokter, dan menyediakan makanan yang sehat. Bantuan ini sangat penting terutama bagi pasien yang mengalami keterbatasan fisik akibat penyakit jantung koroner.
f) Meningkatkan motivasi untuk pemulihan; pasien yang mendapatkan dukungan keluarga biasanya memiliki motivasi yang lebih tinggi untuk sembuh dan memulihkan diri. Dorongan dan semangat dari keluarga dapat menjadi pendorong bagi pasien untuk mengikuti saran medis dan melakukan perubahan gaya hidup yang diperlukan.
g) Menurunkan risiko depresi; dukungan keluarga dapat membantu mencegah atau mengurangi risiko depresi yang sering dialami oleh pasien dengan penyakit kronis. Dukungan emosional dan sosial dari keluarga memberikan rasa memiliki dan dihargai, yang dapat mengurangi perasaan kesepian dan putus asa.
h) Penguatan sistem kekebalan tubuh; studi menunjukkan bahwa dukungan sosial, termasuk dukungan keluarga, dapat berdampak positif pada sistem kekebalan tubuh. Pasien yang merasa didukung secara emosional cenderung memiliki sistem kekebalan yang lebih kuat, yang penting untuk melawan infeksi dan mempercepat proses penyembuhan.
Dengan memahami pentingnya dukungan keluarga, pihak medis dan profesional kesehatan dapat lebih mendorong partisipasi keluarga dalam perawatan pasien penyakit jantung koroner, guna meningkatkan hasil kesehatan dan kualitas hidup pasien.
Oleh: Ns. Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas