25.2 C
Padang
Selasa, Mei 13, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Bujang Nasrul, Salam Tempel Penumpang Kereta Api tempo Dulu
B

Kategori -
- Advertisement -

Sijunjung, BeritaSumbar.com,-Salam Tempel,sudah ada sejak zaman dulunya, hal ini terungkap dari Bujang Nasrul (68 thn) warga Nagari Muaro Kecamatan Sijunjung kabupaten Sijunjung. Bujang Nasrul pelaku sejarah, salah seorang warga yang mengunakan jasa kereta api, dari Muaro ke Sawahlunto. Menurut penuturan Bujang Nasrul dihadapan peserta Napak Tilas Gelanggang Arang di stasiun Muaro, Jumat (26/7), bahwa salam tempel sudah ada sejak tahun 1963.

Ketika itu hargat tiket naik kereta api dari Muaro ke Sawahlunto senilai Satu Ringit, lebih banyak berdiri, kalau naik dengan salam tempel nilai Rp.5, tiga kali lipat dari harga resmi. Istimewanya, salam tempel naik duluan, dan diberi dua buah kerupuk ubi. Penumpang yang naik dengan salam tempel pasti dapat duduk, papar Bujang Nasrul.

Adapun gerbong kereta api yang ada saat itu sekitar 5 ( lima) gerbong. Satu lokomotif, 2 gerbong batu bara, 2 gerbong balok dan 1 gerbong penumpang. Pada tahun 60an itu, ada dua kali pemberangkatan, pagi dan sore. Adapun rute perjalanan dari Muaro, Tanjung Ampalu,Padang Sibusuk, Muaro Kalaban sampai Sawahlunto.
Waktu itu masyarakat mengunakan jasa kereta api, untuk membawa hasil usaha pertanian dan perkebunan ke pasar-pasar,jelas Bujang Nasrul.

Acara story teling ini di moderator oleh Thendra Wartawan Sumbar Satu, berjalan lancar dan cukup puas peserta dari pelajar Sijunjung. Ada beberapa pertanyaan yang disampaikan peserta kepada Bujang Nasrul, tentang riwayat stasiun Muaro dan zaman peperangan dulunya. Dengan lugas Bujang Nasrul menjawab, keberadaan stasiun sampai saat ini, tidak ada perusahaan yang berarti, kalau zaman perang, dia tidak tahu sama sekali.atas jawaban ini para pelajar merasa puas.(Alim)

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img