Pemerintah Kota Payakumbuh sejak setahun lalu, menerbitkan buku Perkembangan Produksi Daerah Bidang Ekonomi (PPDBE), secara berkala. Penerbitan buku PPDBE itu diapresiasi DPRD kota setempat. Ketua Komisi A H. Maharnis Zul, S.Pd, meminta, agar buku tersebut lebih dipertajam, karena mencerminkan kondisi ekonomi kota ini secara realistis.
“Kami menilai, penerbitan buku PPDBE sangat bermanfaat bagi seluruh jajaran pemerintah dan pelaku ekonomi. Karena, akan menjadi acuan untuk memacu semua produksi Payakumbuh, dalam rangka meningkatkan ekonomi Payakumbuh ke depan,” kata Ketua Komisi A Maharnis Zul, Selasa (3/6). Kita juga mendorong agar jumlahnya diperbanyak, meski harus menambah budget untuk penerbitan buku tersebut, tambahnya.
Kabag Perekonomian Setdako Payakumbuh Julpiter, SE, M.Si, ditempat terpisah menjelaskan, buku PPDBE salah satu bentuk usaha pemko dalam mempublikasikan perkembangan data produksi daerah dari berbagai sektor. Buku ini, katanya, sangat dibutuhkan publik, terutama para pelaku usaha UMKM.
Julpiter mencontohkan, para pengusaha industri kerupuk yang memanfaatkan bahan baku ubi kayu, akan dapat mengatur produksinya, jika mengatahui luas tanam dan produksi ubi kayu di Payakumbuh. Begitu juga sebaliknya, para petani akan mendapat gambaran kebutuhan ubi kayu, jika sudah mengkalkulasi jumlah pengusaha/produsen kerupuk di kota ini.
“Tidak hanya terhadap produksi pertanian, sayuran dan buah-buahan, tapi dalam buku dimaksud juga terdapat aneka produksi lainnya, seperti produksi ikan, daging, air bersih, ternak unggas, perkembangan koperasi, pariwisata, angkutan umum, dan lain sebagainya,” ungkap Julpiter.
Sebelum buku tersebut diterbitkan, dirumuskan oleh seluruh pimpinan SKPD terkait bersama pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Payakumbuh. Pasalnya, setiap data yang dikeluarkan, benar-benar dapat dipertanggungjawabkan, dan bermanfaat bagi kepentingan publik, simpul Julpiter.
