23 C
Padang
Sabtu, Juli 27, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Dikunjungi Walikota Saat Sahur, Yusni Sampaikan Harapan
D

Kategori -
- Advertisement -

Sejak suaminya meninggal dunia akibat kecelakaan belasan tahun silam, Yusni (63) menjalani kehidupan bersama keempat anaknya dalam kesederhanaan. Gaji pensiun almarhum suami yang diterima Yusni dari PT Semen Padang cuma cukup untuk membayar tagihan listrik dan air. Sedangkan buat kebutuhan sehari-hari, janda ini mendapat penghasilan dari berjualan kue atau mendapat panggilan memasak untuk pesta. 

Saat ini, Yusni menempati rumah yang tak layak di Bawah Buluah, RT 03/RW O5 Kelurahan Jati, Kecamatan Padang Timur. Rumah berlantai papan yang berukuran 10 x 7 meter tersebut dibagi menjadi beberapa kamar berukuran lebih sempit untuk anak – anak dan cucu – cucunya. Al hasil, di rumah sekecil itu, Yusni harus tinggal “bergedincit’ dengan jumlah penghuni sembilan jiwa. Bahkan, cucu laki – laki yang paling besar kerap tidur di masjid sekitar. 

Rumah itu dulu memang sedikit lebih layak. Namun, sempat rusak akibat gempa 2009 lalu. Sedangkan bantuan rehab dari pemerintah tak memadai untuk membangun kembali rumah yang lebih kokoh. Pada beberapa sisinya memang terlihat bengkalai pasangan tembok yang ditambal dengan seng -seng bekas. Sementara bekas- ekas rembesan air karena bocor saat hujan terlihat menghitam di plafon tripleks yang kondisinya juga sudah lapuk. 

Di sinilah Yusni dan anak perempuannya yang juga menjanda ditinggal mati suami serta cucu – cucunya tinggal selama ini. Harapannya untuk bisa memperbaiki rumah itu seringkali berbuah kekecewaan. Pasalnya, beberapa kali lembaga-lembaga sosial menawarkan bantuan, tapi cuma sebatas pendataan dan ia diminta bersabar sampai berbulan-bulan kemudian. 

Akan tetapi kekecewaan Yusni agaknya segera terobat. Menjelang sahur, Rabu (23/7)  dinihari, rumah yang terletak di kawasan padat Jati itu dikunjungi Tim Singgah Sahur Kota Padang. 

Yusni seperti bermimpi. Sebab, di antara tamu yang datang ke rumahnya di pagi buta itu adalah sosok yang dikaguminya semasa menjadi Wakil Walikota, bahkan saat pilkada, Yusni menjatuhkan pilihannya kepada pria berjanggut dan selalu mengenakan kupiah itu. Pria ini tak lain Mahyeldi, walikota Padang saat ini.

“Seperti bermimpi rasanya. Kami tak menyangka Pak Mahyeldi akan berkunjung ke rumah kami dan mau makan sahur bersama kami di rumah yang reot ini,’ ungkap Yusni tampak terharu.

Dengan mata berkaca-kaca ia menyampaikan harapannya agar Walikota yang rendah hati itu diberi kekuatan memimpin Kota Padang serta terus memberikan perhatian kepada warganya. 

“Kami percaya, Pak Mahyeldi akan tetap memperhatikan orang berekonomi lemah seperti kami. Kami juga percaya, apa yang dijanjikan untuk membantu pembangunan rumah kami akan diwujudkan,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Padang Timur Rahmadeni Dewi Putri yang ikut mendampingi Walikota pada Singgah Sahur kali ini mengungkapkan, umumnya warga di Kampung Bawah Buluah, Kelurahan Jati, adalah penduduk asli. Kebanyakan dari kaum suku Malayu. 

Ia menambahkan, di Kelurahan Jati masih terdapat sekitar 60 rumah yang tidak layak huni, termasuk rumah ibu Yusni. ‘Umumnya tanah yang ditempati sudah tanah sendiri sehingga masuk kriteria rumah yang bisa dibantu pembangunannya melalui program bedah rumah Pemko,” sebut Rahmadeni. 

Usai sahur bersama, Walikota Mahyeldi menyerahkan bingkisan kepada keluarga Yusni. Bingkisan tersebut merupakan keperluan lebaran agar sedikit dapat meringankan beban keluarga itu.

“Rumah Ibu Yusni adalah salah satu rumah yang akan kita bantu pembangunannya. Sebab, kita melihat rumah ini sangat tidak layak. Selain sudah lapuk dan bocor, kondisinya juga sempit dan tidak memenuhi syarat kesehatan. Apalagi yang tinggal di sini ada sembilan jiwa, tentunya sempit,” kata Mahyeldi. 

Walikota menambahkan, kunjungan sahur ini juga suatu kesempatan untuk dapat melihat lebih dekat kondisi warga.”Kita bisa mengetahui keadaan warga yang sebenarnya melalui kunjungan-kunjungan seperti ini,” imbuhnya. 

Rumah Yusni adalah rumah ketujuh yang dikunjungi Tim Singgah Sahur selama Ramadhan ini. Masih ada satu rumah yang rencananya akan dikunjungi sebelum lebaran nanti, yaitu di Kecamatan Bungus Teluk Kabung. 

“Insya Allah, rumah Bu Yusni bisa kita mulai membangunnya setelah lebaran nanti,” ujar Mahyeldi. (so)

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img