Walikota Payakumbuh Riza Falepi, didepan sekitar 10.000 jemaah Idul Adha, menyampaikan permohonan maafnya, karena belum mampu memberikan solusi kepada warga kota, atas ketersediaan ruang publik berupa islamic center yang representatif di kota ini. Akibatnya, ruas jalan raya ini masih dimanfaatkan untuk kegiatan shalat Idul Adha atau Idul Fitri, hingga sekarang ini.
Atas nama pemerintah kota, saya mohon maaf sebesar-besarnya kepada warga kota, karena belum mampu menyediakan ruang public, berupa Islamic centre untuk kegiatan keagamaan seperti Idul Adha dan Idul Fitri,” ucapnya saat memberi sambutan menjelang pelaksanaan shalat Idul Adha 1434 H di kawasan Tugu Adipura di ruas Jalan Soekarno-Hatta dan Jalan Sudirman Payakumbuh, Selasa (15/10).
Menurut Walikota, Pemko terus mencari solusi untuk mebangun sebuah ruang terbuka hijau dengan melengkapinya dengan islamic centre di pusat kota. Lokasi yang tepat, sebut Riza, adalah eks kantor bupati Limapuluh Kota yang tepat berada di jantung kota. Tapi, rencana tersebut belum terwujud, karena terganjal dari administrasi pemerintahan. Walau begitu, kita akan terus melakukan pendekatan, ucap Riza.
Direktur Yayasan Bina Insan Mulia Jakarta, H. Masrizal Munaf, ST, MM, yang didaulat Pemko dan Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Payakumbuh menjadi Khatib, Idul Adha 1434 Hijriyah, dalam tausyiahnya, mengajak umat untuk memaknai arti pengurbanan yang diajakarkan Islam. Mundurnya kepercayaan masyarakat kepada pemerintah, dan banyak pejabat yang tersangkut korupsi, bentuk tergerusnya keimaman dan ketaqwaan sebagian pimpinan dan pejabat yang tidak menjalankan syariah agama.
Untuk memperbaiki persoalan tersebut, ada tiga hal pokok dasar yang harus diperbaiki oleh seluruh aparatur penyelenggara negara dan masyarakat atau umat Islam. Ketiga hal pokok itu, pertama dengan meluruskan tauhid dan aqidah. Kemudian, dalam melaksanakan tugas atau pekerjaan bukan karena pamrih atau uang, tapi benar-benar karena ibadah kepada Allah. Kemudian, dalam menjalankan kehidupan, bukan mengejar dunia, melainkan menyiapkan diri untuk akhirat.
Menurut dosen Institut Teknik dan Sain Jakarta ini, banyak orang bekerja hanya untuk memburu kesenangan di dunia saja. Akibatnya, untuk mendapatkan harta, pangkat dan jabatan itu dilakukannya dengan segala cara. Nilai-nilai Idul Adha ini, seyogianya menjadi perhatian umat Islam, agar kembali ke jalan yang benar, sesuai dengan perintah Allah SWT dan Rasul Allah.
Pelaksanaan shalat Idul Adha 1434 Hijriyah itu, berlangsung tertib, khidmat dan lancar. Ikut hadir shalat Idul Adha bersama Walikota Riza Falepi, Wakil Walikota H. Suwandel Muchtar, Sekdako H. Benni Warlis, Kepala Kantor Kemenag H. Salman, Ketua MUI Payakumbuh, Muspida plus, pimpinan SKPD, Ketua dan wakil ketua TP-PKK Payakumbuh, Ny. Dr. Henny Riza Falepi dan Ny. Hj. Suwandel Muchtar.
Dilaporkan, Ketua PHBI Payakumbuh Drs. H. Syafruddin, PHBI masih punya saldo hasil infak Idul Fitri baru dan sumbangan lainnya, total Rp23 juta lebih. Menurutnya, saldo tersebut akan disalurkan kepada mereka yang berhak menerimanya, di antaranya untuk peningkatan pendidikan bagi keluarga miskin serta bantuan kepada KK miskin di kota ini.