26.1 C
Padang
Kamis, Mei 15, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Tan Malaka,ASLIA dan MEA
T

Kategori -
- Advertisement -

Perang Dunia II secara mendasar mengubah peta kekuatan politik dunia. Sekutu keluar sebagai pemenang, Poros mengalami kekalahan. Tetapi kecuali Amerika Serikat (AS), baik negara-negara yang menang maupun kalah dalam peperangan tersebut, mendapati diri dalam keadaan porak-poranda. Inggris tidak lagi menjadi kekuatan imperialis nomor satu. Kedudukannya digantikan oleh AS. Tapi keberadaan Uni Soviet yang “sosialis”, yang dalam PD II berdiri di pihak Sekutu, menjadi ancaman serius bagi AS yang kapitalis. Eropa Barat harus dibangun kembali dengan dana dan arahan AS agar tidak jatuh ke dalam pengaruh Uni Soviet. Negeri-negeri di ASLIA, yang berlimpah dengan sumber-sumber alam dan tenaga kerja murah serta sangat potensial sebagai pasar dan lahan investasi, juga harus diamankan.

Perubahan peta kekuatan politik ini memperhadapkan bangsa-bangsa di ASLIA pada dua sisi dari satu keping mata uang. Di satu. sisi bangsa-bangsa di ASLIA berpeluang untuk merebut kemerdekaan; namun, di sisi lain harus siap berhadapan dengan kekuatan-kekuatan imperialis yang dipimpin oleh AS. Karena itu, tidak cukup bagi bangsa-bangsa di ASLIA untuk merebut kemerdekaan masing-masing. Mereka perlu bergabung dan bekerja sama, baik untuk membangun kesejahteraan bersama maupun untuk menghadapi kekuatan-kekuatan imperialis.

Berdasarkan faktor-faktor geografis, etnologis, dan kepentingan bersama bangsa-bangsa yang menghuni ASLIA, Tan Malaka menggagas dan mencita-citakan berdirinya Federasi ASLIA.

Federasi ASLIA

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img