Menyandang nama baik, sebagai kota yang berhasil membangun pasar tradisional yang sehat, tidaklah mudah. Kota penerima Inovasi Managemen Perkotaan (IMP) Award 2013, Bidang Pengelolaan Pasar ini, menjadi acuan di tingkat nasional dalam membangun pasar tradisional. Pasar Sehat Payakumbuh di Ibuah, diperkenalkan kepada Kota/Kabupaten di Tanah Air.
Karena itu, Walikota Payakumbuh Riza Falepi diundang Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, mempresentasikan pengelolaan pasar sehat dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Kawasan Pasar, di salah satu hotel berbintang lima di Jakarta, Kamis (24/10). Inovasi Managemen Pasar Tradisional, makalah yang diangkat Walikota Riza dalam pertemuan dimaksud.
Dalam mempresentasikan pasar tradisional sehat itu, Walikota Riza Falepi didampingi Sekdako Ir. H. Benni Warlis, Kepala Bappeda Drs. Rida Ananda dan Kepala Dinas Koperindag diwakili Kabid Pengelola Pasar David, S.Sos, M.Si. Peserta Rakornas Sekretaris Kota/Kabupaten, kepala Bappeda terpilih serta sejumlah pejabat Esselon I dan II di kementerian terkait. Pembukaannya dilakukan Mendagri Gamawan Fauzi.
Walikota Riza Falepi yang dihubungi lewat telepon selulernya, mengaku, cukup tersanjung dengan kepercayaan Menteri Dalam Negeri dalam mempresentasikan pasar tradisional yang sehat itu. Yang membuat peserta workshop terkesima dengan pasar tradisional Payakumbuh, bukan sekedar pengelolaan dan penataannya, tapi dari sektor ekonomi yang mampu menggairahkan kesejahteraan pedagang.
Omset di Pasar Ibuah yang mencapai Rp 2 sampai Rp2,5 Miliyar dalam rentang waktu 2 jam, dari pukul 06.00 sampai pukul 08.00 WIB, membuat peserta rakornas nyaris tak percaya. Tapi, setelah dipaparkan Walikota, bahwa dipagi hari itu yang berbelanja bukan ibu-ibu rumah tanga, melainkan seribu lebih pedagang garendong dengan sepeda motor, barulah peserta percaya.
Sistem berjualan lewat garendong (bakul) di atas jok sepeda motor itu yang divisualisasikan Walikota Riza, cukup unik bagi peserta. Walikota menjelaskan, setiap garendong, penuh berisikan bahan-bahan keperluan dapur, kue dan buah-buahan, dengan modal Rp2 juta.
Pedagang garendong ini akan menjangkau seluruh pelosok desa dan kelurahan di tiga kabupaten tetanga Payakumbuh, Agam, Tanah Datar dan Limapuluh Kota, selain kelurahan-kelurahan dalam kota Payakumbuh. Seluruh pedagang garendong sudah punya pelanggan masing-masing, dan tak saling rebutan dalam menjual barang dagangannya, ungkap Riza.