Oleh: Syaiful Anwar, SE., M.Si
(Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Kampus II Payakumbuh)
Hampir semua negara di Asia dan Afrika pernah dijajah oleh kekuatan kolonial Eropa Barat, bukan hanya Inggris dan Perancis, tetapi juga belgia, Belada, Jerman, Portugal dan Spanyol. Selanjutnya struktur perekonomian, pendidikan dan lembaga-lembaga sosial yang ada di negara-negara jajahan tersebut biasanya dibentuk oleh bekas negara penjajahnya. Sebagai akibatnya struktur warisan kolonial biasanya tidak sesuai dengan kebutuhan atau kepentingan khas dari negara berkembang itu sendiri. Sebagai contoh, negara-negara di Afrika yang baru saja memperoleh kemerdekaan harus menyisihkan waktu dan usaha yang begitu besar hanya untuk menangani masalah-masalah konsolidasi dan mengembangkan apa yang diwariskan oleh penjajah secara bertahap untuk memupuk perekonomian secara nasional seta struktur politik mereka sendiri. Konsekuensinya mereka tidak dapat memberi perhatian yang memadai untuk mengupayakan pertumbuhan ekonomi secara cepat.
Sementara itu negara-negara berkembang di Asia dijajah oleh banyak pihak. Padahal, kebudayaan asli dari pribuminya sendiri sudah sangat bervaariasi. Oleh karena itu, dikawasan ini struktur kelembagaan dan pola sosial di satu negara sangat berlainan dengan yang ada di negara-negara lainnya. Keragaman yang diakibatkan oleh variasi penjajahan ini, dalam banyak hal menyulitkan usaha kerjasama antar negara dalam berbaga ibdang pembangunan ekonomi. Kondisi dan ciri-ciri konomi, sosial dan politik di India jauh berbeda dengan yang ada di Filipihina maupun Indonesia.
Sumber Daya Fisik dan Manusia
Besar kecilnya potensi pertumbuhan ekonomi bagi suatu negara sangat dipengaruhi oleh kuantitas maupun kulitas dari sumber daya alam yang dimiliki baik itu sumber daya fisik atau kekayaan alam maupun sumber daya manusia. Contoh kasus yang membuktikan pentingnya sumber daya alam bagi negara yang memilkinya dapat dilihat pada kasus negara-negara penghasil minyak seprti yang berada dikawasan Teluk Persia. Dalam waktu beberapa tahun, negara yang semulanya hanya memilki onta dan padang pasir langsug berubah menjadi pusat-pusat kemakmuran yang mencengangkan. Kebalikan dari contoh diatas yakni kasus yang memperlihaktakan betapa sengsaranya negara yang kurang beruntung karena tidak dikarunia sumber daya alam, sperti negara Chad, Yaman, Haiti dan Bangkadesh. Negara-negara ini hanya memilkik sedikit sumber daya bahan baku dan mineral yang berharga, sedangkan tanahnya pun kurang subur untuk digarap. Jangankan untuk kemewahan, untuk sekedar menyediakan bahan-bahan kebutuhan pokok untuk seluruh warganya secara teratur saja sudha sngat berat.
Dengan demikian jelas bahwa sumber daya alam sangat penting. Namun sumber daya manusia ternyata lebih penting lagi. Karena banyak negara seperti Jepang yang sangat miskin sumber daya alam, akan tetapi jauh lebih makmur daripada negara-negara yang kaya sumber daya alam. Mengapa demikian? Karena ia memiliki sumbr daya manusia yang berutu tinggi. Yang termasuk sumber daya manusia tidak hanya jumlah penduduk dan tingkat pendidikannya saja, namun juga meliputi pandangan hidup mereka, tingkat kebudayaan, sikap-sikap atau penilaian mereka terhadap pekerjaan dan keinginan untuk memperbaiki diri secara kreatif.
#SyaifulAnwar #Unand #Payakumbuh