Pariaman,BeritaSumbar.com,-Sabtu (9/1) Malam Minggu lingkaran mahasiswa Piaman (LIMAPIA) mengadakan diskusi dan bedah film bersama Kawan-kawan HMI, XTC, Institut petarung untuk mengembalikan budaya literasi di kalangan pemuda dan mahasiswa agar generasi penerus bangsa (Iron Box).
Sebelum dimulainya diskusi dan bedah film tersebut salah satu mahasiswa mengajak kita mendoakan para korban pesawat sriwijaya yang telah hilang kontak tersebut agar diberikan yang terbaik khusus kepada salah satu mantan ketua umum PB HMI 2016-2018 yaitu kakanda Mulyadi P tamsir beserta keluarganya serta para penumpang yang berasal dari ranah minang.

Salah satu sambutan dari Harapat (Bang Paik) menguncapkan banyak terimakasih kepada kawan-kawan yang telah hadir dalam acara ini, serta saya meminta doa kepada kawan-kawan sebab ini adalah tempat pangkas rambut yang baru launchibg kali ini dan bagi kawan-kawan yang ingin mengasah potensi dalam dirinya seperti drama atau cerita lucu dalam kehidupannya bisa menghubungi saya dan mensuscribe chanel you tube saya yang bernama Bang paik.
Rahman selaku pemateri membuka materi dengan Islam dan Nasionalisme. Ia mengatakan Islam adalah tunduk dan patuh, ini merupakan suatu konsep yang korelasi dengan nasionalisme, sebab nasionalisme adalah pemahaman yang tunduk dan patuh kepada suatu hukum dalam berbangsa dan bernegara serta menumbuhkan rasa cinta kepada sebuah negara, maka dirinya mengajak kepada peserta diskusi dan bedah film ini agar cinta kepada negaranya Indonesia.
Selain itu ia juga menjelaskan bahwa tunduk dan patuh dalam sebuah negara bukan artinya berdiam tetapi generasi yang mampu memberikan koreksi kepada negara dan memberikan saran kepada negara, sebab hal ini adalah dijamin oleh negara dalam UUD 1945.
Aldino kusnaidi salah satu ketua umum LIMAPIA mengatakan bahwa kita sebagai generasi penerus bangsa seharusnya mempunyai pilihan dalam cakup kehidupan berbangsa dan bernegara sebab dalam kehidupan adalah pilihan artinya kita sebagai generasi penerus bangsa harus memilih diam atau memberikan koreksi kepada negara tetapi harus diberikan saran serta kenyataan dalam kehidupan didaerah kita semua bertempat tinggal.
Dalam menutup diskusinya Rahman mengatakan bahwa kita sebagai generasi hari ini, dan hari kedepannya memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membawa negara ini dengan cita-cita yang besar dan suci, maka kegiatan ini harus terus berjalan dan continuenitas dalam membangun literasi membaca dan diskusi agar generasi tersebut memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas serta mampu membawa bangsa dan negaranya lebih baik.