Memasuki hari ke-21, atau tiga pekan berlalu, suasana Ramadhan 1435 Hijriah di Payakumbuh masih tetap semarak. Suasana kota terpelihara aman dan tertib, sangat kondusif. Animo masyarakat untuk mengisi malam-malam Ramadhan dengan sholat taraweh di berbagai masjid, masih cukup tinggi. Pesantren Ramadhan, melibatkan 31 ribu lebih pelajar dan 2.750 guru menambah semarak puasa Ramadhan di kota yang dipimpin pasangan Walikota Riza Falepi dan Wawako H. Suwandel Muchtar itu.
Perbedaan yang cukup kontras dibanding dengan bulan puasa sebelumnya, tahun ini peredaran petasan dapat diminimalisir Satpol PP bersama Tim 7 Payakumbuh. Umat Islam lebih kusyuk menjalankan ibadah tarweh. Jemaah pantas memberikan apresiasi kepada Satuan Polisi Pamong Praja, di bawah pimpinan Fauzi Firdaus, SP, yang tiada henti melakukan patroli keseluruh penjuru kelurahan di kota ini.
Suasana kota tampak ramai di sore hari, sekitar dua jam menjelang berbuka puasa. Ratusan kendaraan sepeda motor lalu lalang di jalan raya, dengan berbagai keperluan. Ada yang berbelanja hidangan untuk kebutuhan berbuka dan ada yang sekedar melakukan ngabuburit. Di malam hari, pusat kota bertambah ramai, usai tarweh. Warga tampak ramai berbelanja di toko-toko pakaian dan sepatu.
Menurut Fauzi Firdaus, Minggu (20/7), dalam menjalankan tupoksinya, ia banyak dibantu oleh aparat Kepolisian Kota. Tidak hanya menekan peredaran petasan, tapi juga melakukan razia ke lokasi-lokasi yang dicurigai memelihara pekat. Warung kelambu yang berjualan nasi di siang hari ditertibkan. Masyarakat pun juga ikut andil dengan menjaga keamanan warga di sekitar lingkungannya, ungkap Fauzi.
Suasana Ramadhan di Payakumbuh, juga ditandai dengan sejumlah masjid/mushalla, yang menggelar itikaf dalam memasuki 10 hari terakhir bulan Ramadhan. Seperti yang dilakukan Walikota Riza Falepi dan Sekdako H. Benny Warlis, MM bersama ratusan muslim Masjid Mukhlisin Daya Bangun dan Masjid Mukhsinin Labuah Baru serta sejumlah rumah ibadah lainnya.
Walikota Payakumbuh Riza Falepi, ketika dihubungi, sangat puas dan lega dengan suasana kota yang sangat kondusif itu. Tingginya animo warga kota beribadah mengisi Ramadhan, mudah-mudahan mempercepat terwujudnya Payakumbuh sebagai Kota Religius. “Ramadhan adalah bulan penuh berkah dan ampunan. Seyogianya kita maksimalkan ibadah di bulan yang suci ini,” tegas Riza.
Ditempat berbeda, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Payakumbuh, Mismardi BA, mengapresiasi kinerja pemko dalam menjaga kenyamanan warga dalam bulan Ramadhan ini. Mismardi mengatakan, suasana Ramadhan tahun ini memang lebih baik di banding tahun-tahun sebelumnya.
“Memang, letusan mercon dan petasan masih ada berbunyi. Namun jumlahnya telah jauh berkurang. Semoga kondisi ini bisa terus dijaga dan ditingkatkan, tidak hanya oleh pemko, tapi oleh kita semua warga Payakumbuh. Sehingga keutamaan ibadah Ramadhan, dapat kita raih bersama” kata Mismardi.
Mengenai penetapan tanggal 1 syawal 1435 H, ungkap Mismardi lagi, akan menunggu sidang Isbat yang akan dilakukan Pemerintah Pusat. Dijadwalkan akan diadakan pada tanggal 27 Juli mendatang. “Mari kita bersama-sama menunggu keputusan pemerintah. Semoga tidak ada perbedaan lagi, sehingga kita umat Muslim bisa merayakan hari kemenangan bersama-sama” tutup Mismardi.