Walikota Riza Falepi menyadari, masih berat bagi Payakumbuh memenuhi harapan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, agar belanja modal kota ini dalam APBD 2014 memenuhi angka minimal 30%. Tahun anggaran berjalan ini, belanja modal Payakumbuh baru mencapai 16% dari total APBD sebesar lebih kurang Rp500 Miliyar. Tapi, tantangan tersebut akan disikapi positif dan terus dikejar dengan mengoptimalkan PAD dan memperbaiki struktur APBD yang berpihak kepada publik.
Demikian disampaikan Walikota Payakumbuh Riza Falepi, ketika dihubungi wartawan koran ini di Payakumbuh, Minggu (27/10). Saat Walikota Riza Falepi menghadiri dan ikut sebagai pembicara dalam acara Rapat Koordinasi Nasional Pengelolaan Kawasan Pasar di Jakarta, Kamis (24/10), kembali Mendagri Gamawan menyampaikan struktur APBD Kota/Kabupaten di Indonesia, masih banyak yang belum ideal. Gamawan menyebut, layaknya belanja modal sebuah daerah minimal 30% dari total APBD, ungkap Riza.
Bagi Payakumbuh yang tidak mempunyai sumber daya alam, bukan tidak punya keinginan untuk menaikkan belanja modal. Hanya saja, kapling dana alokasi umum (DAU) dan dana alokasi khusus (DAK) Payakumbuh masih terbatas jumlahnya dari Pemerintah Pusat. Tahun anggaran 2013 Payakumbuh hanya memperoleh DAU lebih kurang Rp360 Miliyar. Sementara, dengan jumlah pegawai kota ini yang lebih dari 4.000 orang, membuat angka APBD tersedot dengan gaji pegawai.
Karena itu, sebut Walikota Riza, bersama-sama DPRD Pemko akan memaksimalkan pendapatan asli daerah, dan berusaha mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah pusat, agar dana perimbangan lainnya bisa ditingkatkan buat Payakumbuh. Solusi lainnya, sebut Walikota, dengan meminimalisir kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan dinas. “Formula untuk itu, sudah menjadi PR Sekdako Payakumbuh selaku ketua tim anggaran bersama anggota timnya. “Kita tak ingin mengecewakan masyarakat Payakumbuh dalam menyusun APBD Payakumbuh ke depan,” simpulnya.