Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dian Deppen Payakumbuh, meski baru aktif kembali dalam tiga tahun terakhir, tapi aktifitasnya makin menggeliat. Sepanjang 2013, KPRI Dian sukses mencatat sisa hasil usaha (SHU)
sebesar Rp7.990.388, naik Rp1.468.723 (21,5%) dibanding SHU 2012 yang berjumlah Rp6.521.665.
Ketua KPRI Dian Deppen Payakumbuh Jhon Kenedi, melaporkan pertanggungjawaban keuangan koperasi tersebut, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) 2013, di sebuah rumah makan di Kelurahan Koto Tangah, Payakumbuh Barat, Kamis (26/3). Dengan raupuan SHU lumayan besar itu, per 31 Desember 2012, KPRI Dian sudah mempunyai modal usaha Rp Rp104.156.203.
Rapat anggota tahunan KPRI Dian, selain dihadiri pengurus dan seluruh anggota, juga dihadiri Kepala Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan, diwakili Kasi Koperasi H. Musmiral. Kadis Koperasi memberikan apresiasi terhadap KPRI Dian yang mampu memberikan peningkatan kesejahteraan bagi anggotanya.
Dikatakan, KPRI Dian termasuk koperasi yang pantas diteladani oleh koperasi lainnya di Payakumbuh. Pasalnya, baru aktif kembali dalam 3 tahun terakhir, tapi perkembangan modal usahanya sangat pesat, di atas seratus juta rupiah. Padahal, jumlah anggotanya pun baru 32 orang. Tambahan modal usaha, dikatakan Jhon Kenedi, dapat suntikan dari Badan Layanan Umum Daerah Dana Bergulir Usaha Mikro Payakumbuh.
KPRI Dian mampu memberikan pinjaman terbesar buat anggotanya, Rp10 juta, dengan bunga 10% per tahun. Maksimal pengembalian selama 30 bulan. Menurut rencana, jika pinjaman modal pada pihak ketiga lunas, pengurus merencanakan akan bermitra dengan pihak perbankan, guna mendapatkan tambahan modal usaha.
RAT yang berlangsung secara kekeluargaan itu, juga memilih pengurus baru KPRI Dian, untuk periode 2014-2017. Seluruh anggota, kembali memberikan kepercayaan kepada Jhon Kenedi, untuk memimpin koperasi dimaksud. Susunan lengkap pengurus koperasi ini, Ketua Jhon Kenedi, Wakil Ketua Firdaus, Sekretaris Wirman, Wakil Sekretaris Mimi Marlina, Bendahar Suherni Awal. Sedangkan, Badan Pemeriksa, masing-masing Bakhtaruddin, Ipendi Muis dan Zulfa Aulia.