Kota Payakumbuh menyiapkan Grand Design Pengendalian Kuantitas Penduduk (GD-PKP) Tahun 2010-2035. Rancangan GD-PKP 25 tahun yang disusun Tim Penyusunan GD-PKP itu, disosialisasikan dan didiskusikan dengan SKPD terkait, didampingi tiga pejabat dari BKKBN dan Koalisi Kependudukan Provinsi Sumatera Barat, dalam acara di ruang rapat Walikota di Balaikota Payakumbuh, Kamis (21/11).
Sosialisasi GD-PKP Kota Payakumbuh itu, dibuka Walikota Payakumbuh diwakili Asisten I Setdako Yoherman, SH, S.Sos. Dihadiri Staf Ahli Walikota Bidang SDM Drs. Edvianus, Kepala Bappeda Drs. Rida Ananda, Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB) Drs. Harmayunis, Kabid KB Dra.Lili Seprina Hidayani, dan sejumlah pimpinan SKPD serta pejabat Badan Pusat Statistik Payakumbuh. Pejabat dari Koalisi Kependudukan dan BKKBN provinsi, Dr. Rusda Khairati Idrus, M.Si, Dra. Murni Rita dan Drs. Yusuf Hunatinggi.
Cukup banyak masukan yang diterima tim penyusunan GD-PKP yang diketuai Kepala Bappeda Drs. Rida Ananda itu, untuk mempertajam GD-PKP. Tim pendamping dari provinsi, seperti disampaikan Rusda Khairati, GD-PKP sebuah acuan bagi Pemko dalam menyusun program pembangunan ke depan. Program pembangunan tanpa memperhitungkan jumlah penduduk, dikatakan, akan sia-sia. Pembangunan bukan akan meningkatkan kesejahteraan, melainkan akan memperburuk keadaan.
Untuk itu, baik Rusda Khairati dan Asisten I Setdako Yoherman, sama-sama mengharapkan, agar penyusunan GD-PKP benar-benar memperhitungkan dan mempetimbangkan segala aspek. Sehingga menjadi acuan dalam penyusunan program pembangunan ke depan, katanya.
Ketua Tim Penyusunan GD-PKP Payakumbuh Rida Ananda yang dihubungi, mengatakan, dari data kependudukan yang ada sekarang, angka pertumbuhan penduduk Payakumbuh di atas rata-rata nasional dan Sumatera Barat, 1,79%. Sedangkan, pertumbuhan penduduk Sumatera Barat 1,34% dan pertumbuhan penduduk nasional 1,49%. Pada tahun 2035 nanti, Payakumbuh memproyeksikan pertumbuhan penduduk 0,87%, dengan asumsi jumlah penduduk 158.432 jiwa, dari kondisi sekarang ini 117.876 jiwa, hasil SP 2010.
Tingginya angka pertumbuhan penduduk, katanya, bukan program KB kurang jalan. Melainkan, karena faktor migrasi, akibat banyak warga dari kota/kabupaten lainnya di Sumatera Barat yang eksodus ke Payakumbuh. Menurut Rida, Payakumbuh bagaikan gula yang dikerumuni semut, pasca gempa bumi dan isu tsunami yang terjadi di Padang, 2009. Sementara itu, tumbuhnya sejumlah perguruan tinggi, seperti Multi Kampus Unand, membuat publik senang berdomisili di kota ini, simpulnya.
