Pemerintah Kota Payakumbuh sudah punya TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah) 2014. Tim melibatkan pihak Bank Indonesia, SKPD membidangi bidang ekonomi, Bulog, Hiswana Migas, Kadinda dan stakeholder lainnya di Payakumbuh. Pembentukannya tindak lanjut dari Instruksi Mendagri No. 27 Tahun 2013. TPID diketuai Sekdako H. Benny Warlis.
Sosialisasi tentang TPID dilakukan Asisten Direktur Bidang Monoter Bank Indonesia Wilayah VIII Padang, Erwin Syafei bersama Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Sumatera Barat, Wirdarusmen, dalam acara di aula Balaikota Payakumbuh, Rabu (14/5). Rapat ini dipimpin langsung Staf Ahli Walikota Hendri Refdinal, SE, M.Si didampingi Kabag Perekonomian Setdako Julpiter, SE, M.Si.
Walikota Payakumbuh diwakili Asisten II Setdako Drs. H. Amriul Dt. Karayiang, dalam sambutannya, mengatakan, agar anggota TPID punya tanggung jawab besar dalam mengendalikan inflalasi di Payakumbuh. Nama-nama yang terpilih sebagai anggota TPID, bukan daftar nama dalam kertas saja, melainkan berperan dalam memelihara siklus ekonomi di Payakumbuh.
Pasca kegiatan sosialisasi TPID, walikota meminta seluruh anggota tim, melakukan rapat dan koordinasi dengan SKPD terkait dan stakeholder lainnya, seperti Bulog, KADIN, Organda dan pelaku ekonomi lainnya, agar semuanya punya tanggung jawab dalam memelihara inflasi.
Dua narasumber yang memberikan pencerahan kepada anggota TPID, menjelaskan, secara detail, penyebab-penyebab terjadinya inflasi. Menurut Asisten Direktur Bidang Monoter Bank Indonesia Wilayah VIII Padang, Erwin Syafei bersama Kepala Biro Ekonomi Setdaprov Sumatera Barat, Wirdarusmen, hampir 77% penyebab inflasi terjadi di daerah. Misalnya, akibat infrastruktur yang tak baik, produksi pertanian yang menurun akibat gagal panen, serta terbatasnya sarana transportasi.
Dalam memelihara inflasi atau devaluasi yang tidak terlalu tinggi, TPID memegang peranan dalam menjaga sinergisitas. Seluruh SKPD terkait benar-benar menjalankan tugas dan fungsinya, agar seluruh barang-barang kebutuhan masyarakat tidak bergejolak di pasaran, simpulnya.