Oleh: Ns. Boby Febri Krisdianto, M.Kep
Program Mahasiswa Studi Ners Universitas Andalas (UNAND) menggelar penyuluhan kesehatan yang berfokus pada penanganan kecemasan sebelum operasi dengan menggunakan teknik distraksi 5 jari. Kegiatan ini dilakukan di Ruangan Trauma Center RSUP Dr. M Djamil Padang pada tanggal 10 Mei 2023. Dalam acara ini, sebanyak 21 pasien beserta keluarganya ikut hadir untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut tentang cara mengatasi kecemasan menjalani prosedur operasi.
Penyuluhan ini dipandu oleh Ns. Boby Febri Krisdianto, M.Kep, seorang dosen yang ahli dalam bidang persekutuan dan memimpin mahasiswa ners dalam kegiatan ini. Adapun mahasiswa yang aktif dalam menyampaikan materi penyuluhan adalah Delvi Rosmita, Novarini, Shinta Kencana, Fitrawati, Yunila Sari, Melia Nuriyansyah, Yuli Mardiana, Bagus Christiawan Jody, Salmaini Dora Maria Linda, Nila Afnita, dan Donna Putri Purnama. Mereka telah siap dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama proses pendidikan mereka di UNAND.
Tujuan utama dari penyuluhan ini adalah memberikan pemahaman kepada pasien pra operasi tentang teknik distraksi 5 jari dan bagaimana teknik tersebut dapat menurunkan tingkat kecemasan yang mereka alami sebelum menjalani operasi. Dalam penjelasannya, mahasiswa ners menjelaskan bahwa teknik distraksi 5 jari merupakan metode yang terbukti efektif dalam mengurangi kecemasan pada pasien sebelum menjalani prosedur medis.
Teknik distraksi 5 jari melibatkan pendekatan perhatian pasien dari kecemasan dan rasa takut yang mungkin mereka alami. Peserta diminta untuk fokus pada gerakan jari-jari tangan mereka dengan melakukan gerakan tertentu. Dengan mengalihkan perhatian pada gerakan tangan, pikiran pasien dapat teralihkan dari kekhawatiran dan kecemasan terkait prosedur operasi yang akan mereka jalani.
Selama penyuluhan, mahasiswa ners UNAND memberikan contoh latihan yang dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien untuk mengurangi kecemasan sebelum operasi. Mereka menekankan pentingnya praktik secara konsisten untuk memaksimalkan efek positif teknik distraksi 5 jari.
Para peserta, termasuk 21 pasien dan keluarganya, menyambut baik materi penyuluhan yang disampaikan mahasiswa ners. Mereka mengakui bahwa pengetahuan baru yang diperoleh tentang cara mengatasi kecemasan sebelum operasi sangat berharga bagi mereka. Pasien dan keluarga merasa lebih siap secara mental menghadapi prosedur medis yang akan dilakukan, serta merasa lebih tenang dan percaya diri.
Ns. Boby Febri Krisdianto, M.Kep, dosen pembimbing dalam penyuluhan ini, merasa bangga dan mengapresiasi dedikasi serta kerja keras mahasiswa ners UNAND dalam menyelenggarakan acara ini. Ia berharap bahwa pengetahuan yang telah disampaikan akan memberikan manfaat positif bagi pasien dalam mengurangi tingkat kecemasan sebelum operasi, serta meningkatkan pengalaman mereka dalam menjalani prosedur medis.
Boby Febri Krisdianto ikut menjelaskan , pada saat menjelang operasi, stressor yang timbul dapat memicu kecemasan pada seseorang. Ketika seseorang merasa cemas, mekanisme biokimia dalam tubuh yang melibatkan otak, hipotalamus, kelenjar pituitari, dan adrenal untuk mengeluarkan hormon tertentu. Gejala kecemasan dapat berupa gejala fisik dan psikologis. Gejala fisik meliputi tangan yang dingin, detak jantung yang semakin cepat, keringat dingin, kepala pusing, nafsu makan berkurang, tidur yang tidak nyenyak, dan sesak di dada. Sedangkan gejala psikologis biasanya meliputi rasa takut yang berlebihan, sulit berkonsentrasi, perasaan tidak tenang, dan keinginan untuk menghindari kenyataan.
Kecemasan yang dialami pasien sebelum operasi dapat memiliki dampak pada pelaksanaan operasi itu sendiri. Dalam kondisi stres yang tinggi, seseorang dapat mengalami kepanikan hormonal. Kecemasan yang tinggi dan peningkatan kadar adrenalin dapat mempengaruhi metabolisme tubuh manusia dan juga mempengaruhi reaksi terhadap obat yang diberikan. Selain itu, kecemasan juga dapat mempengaruhi vaskularisasi dan tekanan darah, yang dapat menyebabkan perdarahan selama operasi.
Akan tetapi menariknya, dalam tubuh manusia terdapat analgesik alami yang disebut endorfin. Endorfin adalah neurohormon yang terkait dengan sensasi menyenangkan. Ketika endorfin dilepaskan oleh otak, dapat mengurangi kecemasan dan mengaktifkan sistem parasimpatik untuk relaksasi tubuh, menurunkan tekanan darah, respirasi, dan denyut nadi.
Salah satu intervensi perawat mandiri yang dapat mengaktifkan sistem parasimpatik adalah teknik gangguan lima jari. Distraksi lima jari melibatkan penggunaan pikiran dan gerakan tubuh untuk menyembuhkan dan menjaga kesehatan melalui komunikasi dalam tubuh yang melibatkan semua indera, termasuk sentuhan, penciuman, penglihatan, dan pendengaran. Distraksi membantu mengalihkan perhatian klien dari kecemasan, sehingga secara efektif menurunkan tingkat kecemasan.
Diharapkan keberhasilan penyuluhan ini akan menjadi inspirasi bagi para tenaga kesehatan lainnya untuk terus mengembangkan metode-metode nonfarmakologi dalam mengurangi kecemasan pasien sebelum menjalani operasi. Keberadaan teknik distraksi lima jari menjadi solusi praktis yang dapat diterapkan di berbagai fasilitas kesehatan untuk meningkatkan pengalaman pasien dan memastikan kesuksesan prosedur medis.
Semoga kegiatan penyuluhan ini dapat memberikan manfaat positif bagi pasien dan keluarga yang menangani, serta menjadi langkah maju dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di RSUP Dr. M Djamil Padang. Terima kasih kepada mahasiswa Ners UNAND dan dosen pembimbing yang telah berperan aktif dalam mewujudkan penyuluhan kesehatan yang bermanfaat ini.
Penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh mahasiswa ners UNAND ini menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan kontribusi nyata dalam dunia kesehatan. Dengan menerapkan teknik distraksi 5 jari, diharapkan pasien pra operasi dapat mengurangi tingkat kecemasan mereka dan menjalani prosedur operasi dengan lebih tenang dan percaya diri.