Berbagai permasalahan sosial di Kota Payakumbuh, dipetakan Tim Penyuluhan Sosial Kementerian Sosial RI. Kegiatan pra kondisi permasalahan sosial itu, dalam rangka kegiatan Ekspedisi Kemanusiaan Kelompok Marjinal (EKKM) 2014. Sesuai jadwal rombongan EKKM akan tiba di kota ini, Kamis (30/1). Sebelum EKKM sampai, tim penyuluhan sudah mendapatkan input tentang permasalahan sosial di kota ini. Tim penyuluhan juga sudah memahami tingkat partisipasi aktif warga kota, dalam mengantisipasi segala permasalahan sosial di Payakumbuh.
Selama di Payakumbuh, 27-28 Januari 2014, Tim Penyuluhan Kementerian Sosial dipimpin Lusia Mangiwa, S.Sos, M.Si, dengan anggota masing-masing Sayutiningsih, Supriatna Hendrayatna, Ruspandi, Wisnu, itu mengambil sample penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) pada sejumlah kelurahan di Payakumbuh.
Kemudian, juga memberikan penyuluhan dalam acara pelatihan kepada 30-an pemuka masyarakat, meliputi tokoh adat, bundo kanduang, tokoh agama, karang taruna dan pekerja sosial masyarakat serta cerdik pandai, dalan acara di aula Kantor Camat Payakumbuh Timur, Selasa (28/1). Pelatihan juga bertujuan menumbuhkan kembali rasa sosial dan solidaritas yang ada di tengah masyarakat. Peserta diharapkan, bergairah menjadi tenaga penyuluh sosial.
Dua hari di Payakumbuh, tim didampingi Drs. Muchtar Lutfi Hasan dari Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat dan Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja Drs. Yummardius serta Kabid Sosial Idris, sempat melakukan kopi bareng dengan sejumlah tokoh masyarakat. Data yang diperoleh, akan dibahas di tingkat kementerian, untuk selanjutnya akan dipertajam, guna menyusun program permasalahan sosial di Payakumbuh secara khusus dan di tingkat nasional secara luas.
Menurut Lusia Mangiwa, ketika tim penyuluhan datang ke tengah masyarakat, serta bertatap muka dengan tokoh masyarakat, tim menilai, semangat kegotongroyongan atau kebersamaan warga di Payakumbuh, terbilang cukup tinggi. Makanya, penanganan segala permasalahan sosial di kota ini, akan lebih cepat terwujud dari provinsi lainnya.
“Tinggal lagi, bagaimana ke depan, Pemko memberdayakan seluruh elemen masyarakat, agar berperan aktif bersama pemerintah, menekan segala bentuk permasalahan sosial, seperti mengurangi angka kemiskinan, keterlantaran, kecacatan, ketunaan sosial, kebencanaan, eksploitasi dan diskriminasi,” tegasnya.
Sementara, kegiatan Ekspedisi Kemanusiaan Kemensos di Payakumbuh, direncanakan berlangsung, Kamis (30/1). Tapi, bisa saja bergeser beberapa hari, karena faktor cuaca yang masih ekstrim. EKKM bergerak dari Aceh sampai ke Nusa Tenggara Timur, melewati beberapa kota/kabupaten di Sumut, Riau, Jambi, Sumsel dan Lampung. Dari tanah Jawa, tim akan melanjutkan perjalanannya ke Bali dan berakhir di NTT.
Di Payakumbuh, EKKM melibatkan pejabat eselon I Kemensos, akan memberikan bantuan, di antaranya, dana perbaikan rumah tidak layak huni Lansia miskin, sebanyak 20 unit rumah, paket barang sandang senilai Rp100 ribu untuk 100 Lansia, serta bantuan pembuatan kaki/tangan palsu buat 15 penyandang cacat.