Payakumbuh, Kelurahan Kapalo Koto di Kecamatan Payakumbuh Selatan, ditimpa musibah tanah longsor. Meski tidak sampai menelan korban jiwa dan merusak bangunan, tapi ratusan kubik material tanah pasir dan pohon tumbang yang dibawa banjir, merusak empat petak sawah dan menimbun badan jalan. Akibatnya, hingga sore Senin (28/10) kemarin, 40 KK (115 jiwa) di kawasan Padang Solok di kelurahan setempat jadi terisolasi.
Musibah tanah longsor itu terjadi Minggu (27/10), tengah malam, sekitar pukul 23.00 WIB. Hujan deras yang tak henti-hentinya mengguyur bumi Payakumbuh sejak Minggu sore hingga tengah malam itu, membuat tebing di ruas jalan menuju kawasan Padang Solok, terban menimbun badan jalan sepanjang 20 meter dengan ketinggian timbunan 3 meter. Sejak malam itu, penduduk setempat tidak bisa keluar kampung, untuk melakukan aktifitas. Malahan puluhan pelajar SD, SLTP dan SLTA yang bermukim di Padang Solok, urung ke sekolah. Karena, tak ada jalan alternatif yang akan ditempuh.
Walikota Riza Falepi, Wakil Walikota Suwandel Muchtar, Sekdako Benni Warlis dan Camat Payakumbuh Selatan Elfriza Zaharman, secara bergantian turun ke lokasi musibah, dari Senin pagi hingga sore. Puluhan staf Badan Kesbang Penanggulangan Bencana Daerah bersama staf Dinas PU Payakumbuh, dipimpin Kepala Badan Penanggulangan Bencana Yufnani Awai turun ke lokasi, bergoro dengan warga setempat mengangkat material tanah yang menimbun badan jalan.
Pemko Payakumbuh melalui Badan Kesbang dan Penanggulangan Bencana Daerah, juga membantu menyalurkan nasi bungkus buat warga yang bermukim di Padang Solok. Sejumlah calon legislatif yang berasal dari Nagari Aur Kuniang, Payakumbuh Selatan, sepeti Mai Aidil dari PAN dan YB. Dt. Pamato Alam dari Partai Golkar dan Rendra Trisnadi dari Partai Gerindra, juga ikut menyampaikan rasa dukanya yang mendalam terhadap korban yang terisolasi itu. Malah tokoh warga setempat YB. Dt. Parmato Alam dan Mai Aidil, ikut menyingsingkan lengan bajunya bergotong royong.
Menurut Camat Payakumbuh Selatan Elfriza Zaharman, material tanah dan pasir serta pohon yang menimbun badan jalan itu, diperkirakan baru bisa dilewati kendaraan bermotor, Selasa (29/10). Pasalnya, pekerjaan pembersihan material tanah longsor hanya dapat dikerjakan secara manual. Pemko tak memiliki alat berat untuk itu.
“Mudah-mudahan Selasa besok (hari ini, Red), badan jalan ini sudah dapat dilewati, kita akan upayakan meminjam alat berat dari Den Zipur 2, melalui swadaya masyarakat, agar kawasan Padang Solok tidak terisolasi lagi,” sebut camat.