27 C
Padang
Selasa, Oktober 15, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Det BRAT Sebagai Metode Penanganan Diare Pada Anak
D

Kategori -
- Advertisement -

Oleh:Ns. Muthmainnah, M.Kep
Dosen Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Saat terjadi diare, kemampuan tubuh dalam mencerna makanan menjadi lebih terbatas. Salah satunya terjadinya penurunan fungsi usus dalam penyerapan nutrisi dan pembentukan tinja, sehingga diperlukan pola makan khusus yang sesuai dan direkomendasikan untuk mengurangi gejala diare itu sendiri. Pola makan yang dianjurkan untuk dikonsumsi oleh penderita diare adalah makanan yang memiliki rendah serat, tetapi mudah dihaluskan sehingga tidak memberatkan kerja organ pencernaan namun tetap dapat memadatkan tinja. Makanan rendah serat adalah makanan yang  terdiri dari bahan rendah serat dan hanya sedikit meninggalkan sisa atau ampas yang tidak diserap oleh usus sehingga tidak merangsang saluran cerna.

Salah satu metode diet makanan rendah serat yang dianjurkan untuk menangani diare akut adalah Diet BRAT. BRAT merupakan akronim dari Banana, Rice, Applesauce, dan Toast. Keempat jenis makanan ini mudah untuk dicerna dan dikonsumsi dan serat yang terkandung di dalamnya dapat membantu mengeraskan feses saat terjadi diare. Roti dan nasi pada diet BRAT sebagai sumber karbohidrat sederhana yang mudah dicerna dan  sebagai sumber energi. Sedangkan pada pisang dan apel merupakan buah yang kaya akan potassium dan berkhasiat untuk membantu penyerapan air pada feses, sehingga feses yang keluar semakin padat dan tidak terlalu encer. Selain itu apel juga mengandung senyawa pectin yang dapat membantu meringankan diare.

Pada pelaksanaan diet BRAT juga harus diiringi dengan pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi yang didapatkan dari minum air putih, minuman berelektrolit, jus buah encer dan makanan berkuah kaldu sebagai sumber hidrasi tubuh. Pola makan diet BRAT hanya diterapkan ketika mengalami gangguan pencernaan dalam waktu 1-2 hari, jika frekuensi diare sudah menurun maka dianjurkan untuk perlahan mengonsumsi makanan normal yang kaya          akan protein dan lemak. Pola makan diet BRAT cenderung rendah protein dan lemak, sehingga jika diterapkan dalam kehidupan sehari-hari maka akan menyebabkan badan terasa lemas dan tidak bertenaga.

Kelebihan yang ditawarkan dari metode diet BRAT ini adalah jenis  makanan sehari-hari yang biasa dikonsumsi sehingga dapat dicari dengan mudah dan dapat membantu penanganan diare yang terjadi pada semua umur termasuk pada anak dan balita dikarenakan menu diet BRAT mengandung rendah serat sehingga dapat memadatkan feses dengan cepat. Selain itu, metode diet BRAT tidak hanya menawarkan jenis makanan karbohidrat dan rendah serat saja untuk membantu mengurangi diare, tetapi juga kandungan senyawa yang terdapat di dalam jenis makanan yang dapat membantu mengurangi gejala diare seperti senyawa potassium dan pectin dari buah pisang dan apel yang menjadi bagian dari diet ini. Jenis makanan dalam metode BRAT mudah dicerna dan tidak mengiritasi perut karena lebih rendah lemak dan protein serta jenis makanan yang cenderung hambar sehingga tidak menimbulkan rasa mual saat mengonsumsinya.

Berdasarkan berbagai penelitian didapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan frekuensi pengeluaran feses yang signifikan pada kelompok anak yang mengalami diare yang diberikan intervensi berupa pemberian makanan rice soup selama 24 jam pertama dengan persentase keberhasilan 42% dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan rice soup. Dimana glukosa yang dihasilkan dilepaskan dan diserap perlahan sehingga dapat meningkatkan penyerapan air dan elektrolit yang dapat menurunkan output feses dan mengurangi durasi diare. Sama halnya dengan toast atau roti yang mengandung glukosa yang juga dapat mengurangi intensitas frekuensi diare. Selain itu, berdasarkan penelitian yang membahas benefit konsumsi pisang untuk kondisi diare, didapatkan bahwa dengan mengonsumsi pisang yang mengandung potassium paling lama selama 7 hari dapat membantu mengurangi diare persisten pada anak toddler. Tertera dalam penelitian lain yang diterbitkan tentang manfaat apel bagi anak yang diare bahwa pectin yang dihasilkan oleh apel memiliki persentase sebesar 50% untuk menurunkan berat feses yang mengindikasikan usus menyerap lebih banyak nutrient.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img