26 C
Padang
Minggu, Juni 15, 2025
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Peningkatan Risiko Kardiovaskular di Kalangan Penyintas Kanker Payudara
P

Kategori -
- Advertisement -

 
Oleh:Ns.Mulyanti Roberto Muliantino, M.Kep
Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan wanita dan merupakan penyebab utama kematian terkait kanker di seluruh dunia. Namun, selain risiko kanker, penyintas kanker payudara berusia lebih dari 50 tahun juga menghadapi risiko tinggi terhadap penyakit kardiovaskular. Penelitian menunjukkan bahwa sekitar 35% kematian non-kanker pada kelompok usia ini disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Peningkatan risiko kardiovaskular pada penyintas kanker payudara berkaitan dengan efek samping kardiotoksik dari terapi kanker, seperti kemoterapi dan terapi radiasi, serta adanya faktor risiko yang sama untuk kanker payudara dan penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi dan diabetes.

Sebuah riset yang dilakukan Prof. Dr. Steven Coughlin dari Medical College of Georgia, Augusta University pada tahun 2020, menemukan bahwa penyintas kanker payudara berusia lebih dari 50 tahun memiliki risiko kardiovaskular yang tinggi. Studi yang dilakukan pada 164 pasien kanker payudara ini mengidentifikasi  adanya gangguan kardiovaskular pada penyintas kanker payudara antara lain berupa hipertensi, infark miokard, kardiomiopati, gagal jantung kongestif, stroke, dan trombosis vena/embolisme trombotik. Pasien merupakan wanita yang telah didiagnosis kanker payudara stadium I-IV dan telah menyelesaikan terapi primer untuk penyakit yang mereka derita.

Temuan dari penelitian ini terdapat 62,8% dari pasien memiliki riwayat hipertensi, sedangkan 50% memiliki riwayat kolesterol tinggi. Hanya 8,3% pasienyang merupakan perokok aktif, sementara 36,0% adalah mantan perokok. Sekitar 23,8% pasien memiliki riwayat diabetes, 4,9% mengalami gagal jantung kongestif, dan 6,1% memiliki riwayat stroke. Temuan ini menunjukkan ada prevalensi yang signifikan dari faktor risiko kardiovaskular dan penyakit kardiovaskular pada penyintas kanker payudara. Faktor-faktor seperti hipertensi, kolesterol tinggi, dan diabetes yang sering terjadi pada penyintas kanker payudara ini mungkin tidak selalu mendapatkan perhatian yang optimal dalam manajemen pasca-terapi kanker.

Implikasi klinis yang penting untuk perawatan dan manajemen pasien kanker payudara antara lain:

a)      Pemantauan dan manajemen risiko kardiovaskular, penting bagi klinisi untuk secara rutin memantau tekanan darah dan memastikan pasien mendapatkan terapi antihipertensi yang sesuai. Wanita memiliki riwayat kolesterol tinggi, intervensi untuk manajemen lipid, termasuk penggunaan statin, diet, dan perubahan gaya hidup, harus diprioritaskan. Manajemen glukosa darah yang ketat dan pemantauan komplikasi diabetes menjadi krusial bagi penderita dengan DM.

b)      Pengelolaan pasca terapi kanker, mengingat efek kardiotoksik dari beberapa terapi kanker payudara, termasuk kemoterapi dan terapi radiasi, pemantauan jangka panjang terhadap fungsi jantung harus dilakukan. Ini mencakup evaluasi untuk kondisi seperti kardiomiopati dan gagal jantung kongestif.

c)       Rehabilitasi jantung, program rehabilitasi jantung mungkin bermanfaat bagi pasien yang telah menyelesaikan terapi kanker untuk membantu mengurangi risiko kardiovaskular dan meningkatkan kualitas hidup.

d)      Pencegahan dan intervensi dini, program penghentian merokok harus disediakan dan didorong untuk mengurangi risiko kardiovaskular. Dan penting untuk melakukan penilaian risiko tromboemboli secara berkala dan memberikan terapi antitrombotik jika diperlukan.

e)      Pendidikan dan kesadaran, pasien perlu diberikan informasi mengenai risiko kardiovaskular yang terkait dengan terapi kanker payudara dan pentingnya pemantauan dan manajemen kesehatan kardiovaskular mereka.

Artikel selengkapnya dapat diakses pada DOI: 10.31487/j.cdm.2020.01.01    

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img