Padang – Kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumatera Barat (Sumbar) memprogramkan pendidikan karakter bagi generasi muda agar dapat menyelesaikan permasalahan terkait moral di provinsi itu.
“Untuk dapat mengantisipasi adanya penyimpangan moral atau menyelesaikan setiap permasalah terkait sikap dan tingkah laku di masyarakat, maka diperlukan pendidikan karakter yang maksimal bagi setiap peserta didik di sekolah Sumbar,” kata calon gubernur nomor urut 2 Irwan Prayitno saat debat publik yang diadakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Padang, Senin.
Irwan Prayitno dalam pilkada Sumbar kali berpasangan dengan Nasrul Abit yang sebelumnya merupakan Bupati Pesisir Selatan.
Ia mengatakan dengan menyimak berita yang disiarkan melalui media cetak dan elektronik terlihat banyak peristiwa memalukan dan tidak sewajarnya sehingga pendidikan karakter diperlukan untuk memperbaiki moral setiap individu.
“Saat ini sopan santun dan sikap saling menghormati antar sesama sudah semakin kurang dan pelakunya berasal dari setiap kalangan mulai dari anak-anak,” kata dia.
Hal ini membuktikan penekanan kembali tentang norma, budaya dan adat minangkabau di Sumbar sangat diperlukan agar dapat menyelesaikan permasalahan moral hingga ke akarnya.
Selain itu dalam mewujudkan moral generasi muda yang benar-benar baik, dibutuhkan kerjasama dari orang tua untuk dapat melakukan pendidikan karakter di rumah.
Sementara calon wakil gubernur nomor urut 2 Fauzi Bahar mengatakan dalam merealisasikan pendidikan karakter dan moral itu dalam kehidupan sehari-hari diperlukan peran serta ninik mamak, alim ulama dan masyarakat setempat.
Mantan Wali Kota Padang ini maju pilkada Sumbar berpasangan dengan Muslim Kasim yang sebelumnya merupakan Wakil Gubernur Sumbar.
Ia mengatakan dalam mewujudkan generasi muda yang bermoral dan mentaati norma dibutuhkan tindakan nyata dari setiap orang atau dilakukan bersama-sama.
“Kami akan mengupayakan agar Sumbar dapat juara di bidang pendidikan termasuk baik dalam budaya dan agama,” ujar dia.
Dalam pendidikan karakter juga diperlukan adanya kegiatan keagamaan di masjid-masjid Sumbar sehingga pemuda tidak hanya berhasil dalam pendidikan, melainkan memilili moral sesuai dengan aturan dan norma yang ada.
“Saat ini terdapat sekitar 30.000 anak di Padang yang hafal Juz Amma, hal ini akan menjadi langkah awal agar seluruh anak di Sumbar juga dapat merealisasikan hal yang sama,” ujar dia. (Ant/Oleh Eko Fajri)