Bukittinggi, beritasumbar.com — Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar mengapresiasi dan memberi penghargaan kepada Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara. Apresiasi dan penghargaan itu diberikan sebagai bentuk bahwa, pelayanan yang diberikan polres Bukittinggi kepada masyarakat sangat memuaskan.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar menyebutkan, pemerintah kota Bukittinggi merasa perlu memberikan apresiasi dan penghargaan kepada Polres Bukittinggi atas prestasi tersebut.
Hal itu lantaran, kata Erman, Polres pun telah ikut andil dalam melayani secara maksimal kepada masyarakat.
“Bentuk pelayanan sangat memuaskan itu, salah satunya berupa program yang dibuat Polres sudah bisa dimanfaatkan masyarakat seperti “Panic Button”,” ucap Erman Safar usai menyerahkan penghargaan di Polres Bukittinggi, Kamis (25/3/2021).
Program “Panic Button” adalah berupa informasi, dimana masyarakat yang mengalami keluhan, pihak kepolisian langsung datang melayani selama 1 x 24 jam.
“Ke depannya, program dibuat Polres Bukittinggi, Pemko harus berkolaborasi dalam melayani masyarakat. Itu bertujuan guna menciptakan keamanan dan kenyamanan di kota Bukittinggi,” tuturnya.
Dari program yang dibuat Polres, kata Erman, dalam bentuk situasi panik bagaimana pun, sehingga dibutuhkan sebuah bantuan, masyarakat bisa mendownload aplikasi Polisi Jam Gadang (Poljaga) di Playstore.
“Dengan adanya aplikasi itu, ketika ditekan langsung satuan dari Polres Bukittinggi langsung merapat dan membantu masyarakat. Ini patut kita apresiasi dan kita dukung dan juga program-program ke depannya,” paparnya.
Kapolres Kota Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara, mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan oleh wali kota Bukittinggi tersebut.
“Ini adalah hasil dari kepuasan masyarakat yang diteliti oleh pihak eksternal yaitu dari IAIN kota Bukittinggi,” tuturnya.
Ada pun hasil dari Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) itu, ucap Dody, Polres Bukittinggi mendapatkan nilai 96 persen secara keseluruhan.
“Paling tertinggi adalah nilai kepuasan yang ada di pelayanan SIM sebesar 97 persen. Ini adalah salah satu syarat bahwasanya badan publik diapresiasi sebagai syarat untuk Wilayah Bebas Korupsi (WBK), dan menuju ke Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM). Insya Allah kami akan lengkapi syarat-syaratnya di tahun 2021 ini,” sebut Dody.
Ia berharap, kepada masyarakat agar mendownload aplikasi Poljaga di Playstore, karena di sana ada beberapa pelayanan diantaranya, pelayanan SIM tanpa harus mengantri, pelayanan SKCK dan pelayanan surat kehilangan.
“Paling penting di aplikasi Poljaga itu, adanya pelayanan aplikasi “Panic Button”, berupa layanan pengaduan dari masyarakat seperti ada tindak kejahatan, bencana, kecelakaan masyarakat bisa mengklik “Panic Button” itu,” terannya. (adil)
