Pemerintah Kota Payakumbuh melalui Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan, gelar bazar murah di halaman kantor tersebut, di Jalan Imam Bonjol Payakumbuh, Kelurahan Bulakan Balai Kandi, Kecamatan Payakumbuh Barat. Bazar tersebut telah berjalan sejak Senin (21/7) dan berakhir Jum’at (25/7).
Kegiatan itu digelar, dalam rangka membantu warga kota, terutama kalangan keluarga kurang mampu, guna mendapatkan bahan-bahan keperluan lebaran. Selain dimaksudkan, guna mengantisipasi terjadinya gejolak harga kebutuhan sehari-hari di pusat perbelanjaan Payakumbuh.
Kepala Dinas Koperasi UKM Industri Perdagangan Dahler, SH, didampingi Kabid Perdagangan Betri Yetti, S.PI, mengatakan, Rabu (23/7), selama lima hari bazar itu, dinilai akan cukup membantu masyarakat ekonomi lemah. Dalam tiga hari terakhir, warga dari berbagai kelurahan dan kalangan Pnolongan rendah, ramai berdatangan. Karena harga barang yang dijual, lebih murah dari harga di pusat perbelanjaan. Barang-barang yang dijual, bahan-bahan kebutuhan pembuat kue lebaran dan sirup.
Gula pasir dijual Rp 9.000/Kg, sementara dipasaran Rp11.000/Kg. Begitu juga tepung terigu segitiga biru hanya dijual Rp8.000/Kg, diluar Rp9.000, minyak goreng kemasan Sari Murni 1 liter, Rp12.500 dipasaran Rp13.000, minyak goreng merek Mitra 2 liter Rp25.0000, dipasaran Rp26.000, telur ayam Rp 28.000 dipasaran Rp32.000. Kacang tanah dijual Rp15.000 Kg. Indomi kari ayam Rp1.800/buah, dipasaran Rp2.000. Sedangkan sirup Marjan Rp17.000 dipasaran Rp18.500. Rata-rata harga barang kebutuhan pokok lebih murah antara Rp1.000 sampai Rp3.000 dari harga pasar.
Kegiatan pasar murah itu, aplikasi dari instruksi Gubernur Sumatera Barat, guna mengantisipasi harga kebutuhan bahan pokok yang melambung pada Ramadhan atau saat-saat menjelang lebaran nanti. Kegiatan tersebut melibatkan distributor barang-barang kebutuhan sehari-hari di Sumbar.
Kabag Perekonomian Setdako Payakumbuh Julpiter, SE, di tempat terpisah mengatakan, bazar murah itu bagian dari kepedulian para distributor terhadap masyarakat di kota ini. Pasalnya, dengan makin banyaknya permintaan pasar, kemungkinan lonjakan harga barang sangat berotensi sekali. Karena itu, Pemko merangkul distributor agar menjual barang-barang kebutuhan tersebut dengan harga distributor, simpulnya.