Aiken Jethro, pelajar kelas VI SD Raudhatul Jannah Payakumbuh, mencatat sejarah baru bagi dunia pendidikan Kota Batiah. Untuk pertama kalinya, seorang pelajar terbaik di kota ini, mewakili Indonesia ke International Matematics and Science Olympiade (IMSO) di Philipina, untuk mata pelajaran IPA.
Sebelum terbang ke Philipina, negara yang baru saja ditimpa bencana alam topan Haiyan itu, Aiken akan bergabung dengan pelajar lainnya di Jakarta. Sesuai jadwal, Aiken baru akan bertolak ke Manila, ibukota Philipina, Senin (25/11). Keberangkatan Aiken ke Manila, dilepas Walikota Payakumbuh Riza Falepi bersama Kadisdik Payakumbuh H. Hasan Basri Sy, S.Pd, Kepala SD RJ Syamsuardi, S.Ag dan majelis guru, dalam acara di aula SD RJ, Sabtu (16/11). Walikota Riza juga memberikan reward buat Aiken sebesar Rp. 2 juta dan buat guru pembimbingnya, Ingra Novia, sebesar Rp. 3 juta.
Terpilihnya Aiken ke IMSO bukan hanya kebanggaan publik Payakumbuh, tapi juga mengangkat moral dunia pendidikan Sumatera Barat. “Saya senang dan bangga, pihak Dinas Pendidikan bersama seluruh sekolah di kota ini, sudah mampu mewujudkan visi dan misi kepala daerah, untuk meningkatkan mutu pendidikan di kota Payakumbuh,” ucap Walikota memberi sambutan.
Walikota Riza Falepi berharap, seluruh sekolah saling berkompetisi memajukan mutu pendidikan di kota ini. Sehingga tiap tahun akan ada Aiken-aiken baru yang tampil dalam olimpiade dunia, baik tingkat SD sampai ke tingkat SLTA. Semua itu dapat diwujudkan, jika Dinas Pendidikan Payakumbuh ikut meningkatkan mutu guru pada semua sekolah.
Dikatakan,peranan orang tua juga diharapkan dalam melakukan pengawasan terhadap putera-puterinya dalam belajar. Perkembangan tekhnologi informasi dengan masuknya jaringan internet ke rumah-rumah, akan menjadi sesuatu yang positif buat peningkatan wawasan anak, jika mereka diawasi dengan ketat dalam memanfaatkan kemajuan tekhnologi. Sebaliknya, pengawasan yang minim dari orang tua, akan menjadikan tekhnologi itu sesuatu bumerang buat anak-anak dan keluarga.
Pendidikan yang berkarakter dan berakhlak mulia yang dicanangkan Payakumbuh, harus mendapat dukungan semua pihak. Kegiatan magrib mengaji dan menghafal Alqur’an, yang dilakukan setiap hari di rumah tangga dan setiap pagi di sekolah, sebuah langkah tepat dalam membentuk keseimbangan antara imtek dan imtaq. Walikota optimis, dengan program pendidikan bermutu dan berkahlak mulia, Payakumbuh ke depan akan mampu melahirkan sumber daya manusia yang berguna bagi negeri ini, nusa dan bangsa.