27 C
Padang
Selasa, Oktober 15, 2024
spot_imgspot_img
Beritasumbar.com

Sejarah Kerapatan Adat Nagari Salayo – Bagian 1
S

Kategori -
- Advertisement -

BeritaSumbar.com, Solok – Limbago Adat Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh Berdiri Era Abad 15 M didirikan Oleh Tuanku Raja di Buo bergelar Yamtuan Buyung. Pemerintahan Adat dipimpin oleh Rajo Tigo Selo, Tuanku nan bapayung Putiah Kerapatan Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh, yaitu:

•Yamtuan Rajo Kaciak  (Pucuk Limbago Adat )

•Tuanku Mangkudun Sati (Rajo Pusako)

•Sutan Maulana hyang dipatuan Sati Rajo Nan Kayo ( Rajo Sara’)

Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh merupakan Pusat Pumpunan Ikan adat Di Luak Tanah datar baruah, Solok Salayo renah Pesisir Barat Sumatera di masanya.

Kelimbagaan adat ini pupus habis secara estafet karena pengaruh dan campur tangan Belanda tahun 1810 M hingga di era Padri.  Tahun yang sama dibentuklah struktur Ampat jinih dan di bawah pimpinan Panghulu. Ada 7 Panghulu mewadahi 7 Suku. Saat itu kepentingan adat berada di bawah pengaruh Belanda

Tahun 1838 M Zaman Era Candu dan bersambung era Cullturestellsel kebesaran Limbago adat makin di revisi Belanda.

Pada tahun 1845 M kelarasan Salayo merupakan satu dari tiga belas kelarasan yang tergabung dalam distrik Xlll Koto yang berkedudukan di Solok. Solok dipimpin Kelarasan ( Angku Lareh), Marah Lawik Datuak Mangkudun Sati.

Tahun 1918 M sistem kelarasan ini diganti menjadi pemerintahan nagari. Nagari ini di kepalai oleh seorang kepala nagari ( Angku Palo ). Alhasil Nagari Salayo menjadi bagian dari onder distrik Solok yang berkedudukan  di Solok. Dan Nagari Salayo dipimpin oleh Angku Palo Muhammad Arif Datuak Tan patiah Chatib Basa Marajo Sutan.

Tahun 1939–1942 M , Struktur keanggotan pemerintah nagari berjumlah 29 orang, Ketuanya Hoofd ( kepala nagari ).

Melihat kebelakang tentang Balai Nan Panjang. Tahun 1886 M Balai Nan Panjang Kubuang Tigo Baleh dibakar oleh Belanda. Kemudian lokasi itu dijadikan Gudang penampungan rempah rempah. Tujuanya tentu  untuk memupus Adat Sabatang Panjang Partuanan  Rajo Tigo Selo .

Masa pendudukan Jepang kelembagaan adat di Salayo itu hilang. Adat tidak boleh di perbincangkan di zaman Jepang.

Setelah Negara Indonesia Merdeka, Nagari Hoofd bertukar dengan Wali Nagari NRI Salayo. Kemudian berganti Lagi dengan Wali Nagari. Berganti Lagi dengan nama Tepatan Pemerintahan Wilayah  ( TPW ).  Berganti lagi dengan Kepala Nagari. Baru terakhir menjadi  Wali Nagari.

Landraad ( Pengadilan Negeri ) untuk wilayah Solok berdudukan di Sawah Lunto. Ladraad disebut juga pengadilan negeri Sawah Lunto DD ( Dan Daerahnya ).  Oleh Pengadilan Negeri Sawah Lunto DD, semua Angku Palo dan Wali Nagari yang telah silih berganti memerintah di Salayo diperintahkan untuk membentuk KANS dengan susunan pengurus KANS terdiri dari orang Ampat jinih yang di ketuai oleh Wali Nagari ( Angku Palo ). Namun hingga tahun 1960 M, KANS tidak pernah terbentuk .

Barulah tahun 1961 M, KANS  dibentuk oleh Muhammad Datuak Kayo ( wali Nagari termuda ) dengan mengikut sertakan seluruh lapisan masyarakat. Masyarakat, Ninik Mamak Pemangku Adat memilih dan menetapkan pengurusnya dengan struktur keanggotaan 46 orang. Semua terdiri dari orang Ampat Jinih ditambah dengan Urang Bajinih. Ketuanya lansung di pilih oleh pengurusnya .

Tahun 1945 M, telah berulang-ulang terjadi pembaharuan pengurus KANS. Pengurus selalu dipilih oleh seluruh lapisan Ninik mamak pemangku adat  Salayo, termasuk wali wali rumah yang disebut Panghulu andiko.

Tahun 1989 M, Ketua KANS Djanatin Datuak Putiah meminta berhenti. Pengurus KANS dibubarkan dan lansung dipilih kembali oleh anggota lainnya tanpa melibatkan unsur masyarakat.

Tahun 1993- 1994 M, Balai Adat Salayo didirikan. Direncanakan tanggal 10 Juli 1995 M, diresmikan oleh KANS, tapi tidak pernah terselenggara.

Tanggal 12 Mei 1996 M, diadakan rapat pengurus KANS guna memperbaharui pengurusan KANS periode 1986-1996 M itu.

Saat itu anggaran rumah tangga KANS diperbaiki terlebih dahulu , sebelum dipilih pengurus yang baru .

Suardi Idris Datuak Bandaharo Panjang hadir dalam rapat. Ia mengeluarkan pendapat untuk membentuk empat orang pengurus inti dan pengurus inti itulah yang memilih pengurus baru itu nantinya. Terbentuklah empat pengurus inti KANS yang terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara.

Tanggal 10 Agustus 1996 M diadakan rapat pengurus  KANS untuk membentuk panitia pelantikan pengurus Inti KANS yang baru dan sekaligus meresmikan Balai Adat Salayo

Sejarah dan Pejabat Kepala nagari Salayo sudah sejak tahun 1914. Berikut urutannya.

1. Tahun 1918 pemerintahan kelarasan dihapus diganti dengan pemerintahan nagari yang dipimpin oleh kepala nagari.

2. Tahun 1918–1939 Salayo di pimpin oleh kepala nagari Marah lawik Datuak Mangkudun sati.

3. Tahun 1939–1942 Salayo dipimpin oleh Muhammad Arif Datuak  Tan patiah Chatib basa marajo Sutan.

4. Tahun 1942–1945 Salayo dipimpin oleh Maludin Datuak Radjo nan basa.

5. Tahun 1945–1947 Salayo di pimpin oleh Buya Marhaban Gao

Sumber : Tokoh Adat Salayo.

- Advertisement -
- Advertisement -

BERITA PILIHAN

- Advertisement -
- Advertisement -

Tulisan Terkait

- Advertisement -spot_img